Kanker/kanker payudara atau istilah medisnya Carcinoma Mammoe adalah momok pembunuh kedua bagi kaum Wanita Indonesia setelah kanker/kanker rahim. Kanker/kanker payudara terjadi karena terganggunya sistern pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara.
Payudara tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak, kantung penghasil susu, dan kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di empat bagian tersebut, dan mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi pasti menyerang payudara.
Di Amerika saja, setidaknya 178.000 Wanita mengidap kanker/kanker payudara pada tahun 2008. Angka ini diperkirakan telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Secara umum, kanker/kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita selain kanker/kanker rahim dan kanker paru-paru. Sebagian besar kasus kanker/kanker payudara menyerang wanita di usia 40-55 tahun. Namun ada juga wanita di luar usia tersebut yang terserang.
Di negara-negara berkembang, jumlah kasus kanker payudara mencapai 220.000 pada tahun 1980-an, menduduki urutan kelima dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak ditemukan. Sementara itu laporan dari RSCM Jakarta Pusat menyebutkan bahwa kanker/kanker payudara di Indonesia rnencapai angka 16.000 lebih pada tahun 1994, dan jumlah ini berada di urutan kedua seteiah kanker/kanker rahim.
Kanker/kanker payudara sebagainiana sei kanker lainnya, memiliki perkembangan prakanker yang sangat lambat dan tidak menimbulkan gejala, sehingga seringkali seorang pengidap tidak rnerasa jika ia tengah dijangkiti sel kanker.
Untuk mencapai gumpalan sel abnormal sebesar 1 cm saja, dibutuhkan waktu 8-12 tahun. Dan setelah itu jika terus berkembang, baru akan memuncuikan berbagai keluhan seperti nyeri, hilang nafsu makan, pusing, dan sebagainya.
Kanker/kanker payudara disebabkan oleh berbagai faktor pemicu, di antaranya adalah faktor keturunan. Para ahli menyimpulkan adanya jenis gen BRCA1 dan BRCA 2 yang berisiko tinggi menyebabkan kanker/kanker payudara pada usia di atas 50 tahun.
Gen ini dapat diwariskan, sehingga jika orangtua kita memiliki riwayat kanker/kanker payudara, maka kita memiliki kemungkinan besar untuk mengidap kanker/kanker payudara.
Jenis-jenis Kanker Payudara
Terdapat banyak Varian dari kanker/kanker payudara. Untuk itu kita harus Waspada. Namun perlu dicermati, bahwa terdapat pula keluhan-keluhan di payudara yang bukan indikasi kanker, namun memberikan tanda-tanda seperti gejala kanker.
Hal tersebut antara lain Mastalgia, yaitu nyeri di payudara yang biasanya disebabkan oleh gangguan menstruasi, faktor hormon, efek samping obat tertentu, dan sebagainya. Kemudian Mastitis, benjolan di payudara yang dalam kondisi tertentu dapat pecah dan menjadi borok, ini disebabkan oleh bakteri. Mastitis yang telah pecah akan berisi nanah dan bisa membuat rongga Iuka membusuk yang masuk ke jaringan payudara.
Gejala ini bisa diobati dengan antibiotik, dan pada kasus tertentu harus dioperasi. Adapun beberapa macarn kanker/kanker payudara yang menyerang manusia, sebagai berikut:
Tumor Iinak (Fibroadenoma Mammae)
Tumor jinak ini berkembang di jaringan dan kelenjar susu. Tumor ini menyerang Wanita usia 20-25 tahun. Bahkan di Eropa diternukan pula .Fibroadenoma Mammae yang rnenyerang Wanita berusia 15 tahun. Tumor ini dapat berubah ukuran dipengaruhi oleh siklus menstruasi. Penyebabnya adalah kelainan pada aktivitas hormon esterogen dan juga genetik.
Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
Kanker/kanker payudara ini paling banyak ditemukan. Disebut juga Lobular Neoplasia. Namun, sebagian ahli kedokteran rnenolak mengklasifikasikan LCIS ke dalam kategori kanker, karena LCIS urnurnnya tidak rneluas, melainkan hanya terjebak pada kelenjar susu. Ada pula yang menganggap LCIS adalah perrnulaan kanker atau stadium 0.
Ductal Carcinoma In Situ (DCIS)
Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) adalah perkembangan sel abnormal yang menyerang sel-sel pada saluran susu. Kanker ini termasuk jenis noninvasif (tidak menyebar). Namun ada kemungkinan DCIS ini menyebar ke kelenjar susu dan jaringan Iemak.
Jika ini terjadi, maka akan dapat mengancam nyawa penderitanya. DCIS yang sudah menjangkiti tubuh umurnnya rnenunjukkan gejala seperti keluarnya cairan dari puting susu. DCIS berpotensi berkernbang rnenjadi kanker invasif yang menyebar.
Infiltrating Lobular Carcmoma (ILC)
ILC adalah jenis kanker/kanker payudara invasif, ia bahkan sulit dideteksi dengan teknik Mammogram. Kanker jenis ini menyerang jaringanpayudara di bawah kulit, di dalam kelenjar susu, dan menyebar ke jaringan Iernak serta jaringan penyangga payudara.
Ciri-ciri fisik ILC adalah payudara penderitanya menebal serta di bagian tertentu mernbengkak dan keras, puting susu tertarik ke dalam, dan kulit payudara menebal, berkerut atau bersisik.
Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC)
Inilah jenis kanker yang paling banyak menyerang, terutama pada wanita di atas 45 tahun. IDC berawal dari saluran susu dan menyebar melalui aliran darah Serta jaringan limfa ke bagian tubuh Iainnya. Ienis ini menghasilkan ancaman yang paling berbahaya.
Dari seluruh kasus kanker/kanker payudara yang diketahui, 60-80%-nya adalah IDC. Salah satu ciri fisik dari gejala IDC adalah puting pengidap tertarik ke dalam, dan terdapat benjolan yang runcing. IDC memiliki nama lain Infasive Ductal Carcinoma (IDC), Carcinoma of No Special Type (NST), dan Not Otherwise Specified (NOS).
Varian Kanker Yang Jarang Menyerang
- Ada beberapa Varian kanker/kanker payudara yang jarang menyerang, antara lain adalah;
- Medullary Carcinoma, jenis ini mirip dengan IDC, bedanya pada Medullary terdapat batas yang jelas antara sel tumor dengan sel normal.
- Mucinous Carcinoma, sel kanker berbentuk seperti jelly dan mudah dibedakan dengan sel normal.
Tubullar Carcinoma, sel kanker berbentuk seperti tabung. - Inflammatory Breast Cancer (IBC), yaitu sel kanker yang menyerang pembuluh getah bening, dan membuat payudara berwarna merah lebam. IBC tidak terdeteksi oleh Mammogram dan USG. Dan jenis terakhir adalah Paget’s Disease ofthe Niple, yaitu seperti eksim yang menyerang puting dan aerola.
Pemicu Kanker Payudara
kanker/kanker payudara, sebagaimana kelainan sel kanker lainnya disebabkan oleh banyak hal yang kadang-kadang sulit dipastikan detail penyebabnya. Para ahli telah melakukan penelitian saksama bertahun-tahun dan menyaring bermacam hal yang berpotensi menjadi pemicu tumbuhnya sel kanker di payudara.
Sel kanker dapat dipicu oleh bermacam bahan-bahan karsinogenik yang terurai menjadi radikal bebas di dalam tubuh kita. Bahan-bahan tersebut bisa Inasuk ke dalam tubuh dari makanan, udara yang tidak sehat, lingkungan industri kimia, dan sebagainya. Bahkan, radiasi ultraviolet sinar matahari pun dapat menjadi faktor pendukung kanker/kanker payudara.
Beberapa faktor pemicu atau faktor risiko tumbuhnya sel kanker/kanker payudara antara lain:
- Keturunan
Gen BRCA 1 dan BRCA 2 diyakini para ahli medis sebagai jenis gen yang membawa potensi kanker/kanker payudara. Gen ini ditemukan pada penderita kanker/kanker payudara dan keturunannya.
Oleh karenanya, jika sesa- orang memiliki jejak keluarga pengidap kanker/kanker payudara, rnaka ia perlu segera mengatur pola hidup sehat sebab ia berpotensi dua kali lebih besar untuk terjangkit kanker/kanker payudara daripada orang yang keluarganya tidak memiliki jejak sebagai pengidap kanker.
Oleh karenanya, jika sesa- orang memiliki jejak keluarga pengidap kanker/kanker payudara, rnaka ia perlu segera mengatur pola hidup sehat sebab ia berpotensi dua kali lebih besar untuk terjangkit kanker/kanker payudara daripada orang yang keluarganya tidak memiliki jejak sebagai pengidap kanker.
- Usia Reproduksi
Payudara seseorang mengalami perkembangan dan juga kemunduran sesuai umurnya. Wanita memiliki usia efektif untuk hamil dan menghasilkan ASI pada usia 20-35 tahun. Kehamilan pertama yang dialami pada usia yang sudah tidak efektif (di atas 35) sangat berpotensi memunculkan kelainan sel di dalam payudara. Hal ini juga berlaku pada kehamilan yang terlalu muda (di bawah 20 tahun).
- Penggunan Hormon Buatan
Hormon adalah sebuah senyawa yang dihasilkan oleh tubuh kita dan digunakan dalam mekanisme pemeliharaan tubuh secara otomatis. Saat ini telah ditemukan berbagai hormon buatan yang bisa diberikan untuk me-ngatasi gangguan hormonal atau gangguan pada produksi hormon tubuh.
Hal semacam ini sering dilakukan orang demi tujuan kecantikan, menghindari pertumbuhan rambut di kulit, rnemutihkan kulit, meningkatkan daya seksualitas, meningkatan tenaga pada atlet olahraga, dan sebagainya.
Para peneliti di dunia telah menyatakan bahwa hormon buatan yang ditambahkan ke dalam tubuh ini berpotensi rnenghasilkan tumpukan radikal bebas atau berhentinya kelenjar hormon asli yang jika terus terjadi dapat memicu kelainan pertumbuhan sel. Hal semacam ini juga bisa terjadi pada pengguna pil KB karena di dalamnya berisi hormon.
- Konsumsi Lemak Berlebih
Mengonsumsi lemak secara berlebihan sangat berbahaya bagi tubuh. Terjadinya tumpukan lemak di dalam tubuh di dalam jaringan lemak payudara dapat memicu reaksi dengan radikal-radikal bebas, dan menumbuhkan sel abnormal.
- Radiasi
Radiasi ion, baik yang berasal dari sinar Rontgen dan radiasi dari luar dapat memengaruhi kinerja sel, atau bahkan mengubah susunan senyawa di dalam DNA yang mengakibatkan munculnya golongan sel yang tumbuh secara tidak terkendali.
- Periode Usia Subur (Menstruasi)
Wanita umurnnya niengalami rnasa Subur (menstruasi pertaina) pada usia 13 tahun, dan berhenti menstruasi pada usia 50 tahun. Namun, ada juga Wanita yang telah mengalami menstruasi pertama pada usia di bawah 1 1 tahun, dan belum mencapai menopause hingga usia 60 tahun. Wanita ini rnemiliki rentang paparan estrogen (horinon reproduksi) yang panjang, dan ini dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker akibat penumpukan estrogen.
- Faktor Usia
Usia juga dapat dinyatakan sebagai salah satu faktor risiko terkena kanker/kanker payudara. American Cancer Society menyatakan bahwa kanker/kanker payudara lebih banyak menjangkiti Wanita di atas usia 50 tahun, meskipun sebenarnya perkembangan sel kanker telah dimulai sejak 10-15 tahun sebelumnya.
Faktor Ras Timbul Kanker Payudara
Orang dengan ras tertentu bisa memiliki potensi mengidap kanker/kanker payudara lebih besar daripada orang dengan ras iainnya. Penyebabnya bisa dari faktor geo- grafis, serta perilaku rnasyarakat orang yang bersangkutan.
Catatan dunia menunjukkan bahwa Wanita Yahudi dan kulit putih lebih banyak terkena kasus kanker/kanker payudara dibanding Wanita Asia. Hal ini mungkin disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi Wanita dari ras Yahudi dan kulit putih tersebut.
Kepadatan Payudara
Payudara yang tidak banyak rnengandung lemak cenderung lebih padat. Kondisi ini relatif lebih arnan dari ancaman sel kanker. Sementara payudara yang memiliki lebih banyak jaringan lernak tampak kendur dan memiliki ancaman kanker lebih tinggi.
Payudara yang tidak banyak rnengandung lemak cenderung lebih padat. Kondisi ini relatif lebih arnan dari ancaman sel kanker. Sementara payudara yang memiliki lebih banyak jaringan lernak tampak kendur dan memiliki ancaman kanker lebih tinggi.
Masa Menyusui
Wanita yang rnelahirkan anak dan menyusui di bawah usia 30 tahun lebih aman dari serangan sel kanker/kanker payudara. Sementara Wanita yang mgnyusui panama pada usia di atas 30 tahun, dan atau tidak memiliki anak sehingga tidak rnenyusui lebih berpotensi mengidap kanker/kanker payudara.
Pemakaian Obat DES
DES (DiethilstilbestroI) adalah obat penguat kehamilan yang biasanya dikonsumsi para Wanita hamil untuk Inencegah keguguran. Obat ini sekarang sudah jarang dikonsumsi. Para ahli menyimpulkan DES b erpotensi menimbulkan sel kanker.
DES (DiethilstilbestroI) adalah obat penguat kehamilan yang biasanya dikonsumsi para Wanita hamil untuk Inencegah keguguran. Obat ini sekarang sudah jarang dikonsumsi. Para ahli menyimpulkan DES b erpotensi menimbulkan sel kanker.
Konsumsi Alkohol
Mengonsunisi alkohol dapat memicu produksi dormon seseorang. Penumpukan hormon inilah yang dapat memicu ketidaknormalan sel jaringan di dalam payudara. Mengonsumsi alkohol rneningkatkan risiko kanker/kanker payudara pada orang sebesar 21%.
Mengonsunisi alkohol dapat memicu produksi dormon seseorang. Penumpukan hormon inilah yang dapat memicu ketidaknormalan sel jaringan di dalam payudara. Mengonsumsi alkohol rneningkatkan risiko kanker/kanker payudara pada orang sebesar 21%.
Kebiasaan Merokok
Ketika seseorang merokok, kandungan nikotin dan berbagai zat lain yang terbakar bersama tembakau akan menghasilkan serangkaian zat radikal karsinogenik yang sangat aktif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan seseorang Inerokok berisiko menumbuhkan sel kanker di setiap bagian tubuh.
Ketika seseorang merokok, kandungan nikotin dan berbagai zat lain yang terbakar bersama tembakau akan menghasilkan serangkaian zat radikal karsinogenik yang sangat aktif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan seseorang Inerokok berisiko menumbuhkan sel kanker di setiap bagian tubuh.
Meski paru-paru sering disebut sebagai organ yang paling banyak mendapat risiko buruk dari asap rokok, tetapi radikal bebas dari asap tembakau yang tersebar oleh sel darah ke seluruh tubuh berpotensi Inengganggu kinerja sel di berbagai organ, termasuk di payudara.
Makanan
Faktor risiko makanan berlaku untuk hampir semua jenis kanker. Seperti telah dikemukakan oleh Prof. Li Peiwen, makanan berupa gorengan berpotensi menimbulkan senyawa karsinogenik. Pada makanan yang mengandung banyak karbohidrat, ketika digoreng, maka karbohidratnya akan terurai dan bereaksi dengan asam amino. Hasil persenyawaannya bersifat karsinogen, yakni berpotensi merusak sel tubuh.
Faktor risiko makanan berlaku untuk hampir semua jenis kanker. Seperti telah dikemukakan oleh Prof. Li Peiwen, makanan berupa gorengan berpotensi menimbulkan senyawa karsinogenik. Pada makanan yang mengandung banyak karbohidrat, ketika digoreng, maka karbohidratnya akan terurai dan bereaksi dengan asam amino. Hasil persenyawaannya bersifat karsinogen, yakni berpotensi merusak sel tubuh.
Mendeteksi Gejala Kanker Payudara
Kanker pada dasarnya berkembang sangat lambat dalam Waktu belasan, bahkan puluhan tahun. Namun sayangnya, efek atau gejala yang bisa dirasakan atau dilihat pengidapnya baru muncul setelah ia mengalami perkembangan Cukup luas dan tidak bisa dihentikan de- ngan Cara-Cara sederhana. Sebab sel kanker sebagaimana sel lainnya juga mendapat asupan gizi dari konsumsi makanan kita.
Terlebih lagi, tidak semua kandungan makanan sehari-hari “bermusuhan” dengan sel kanker, malahan sebaliknya, banyak makanan yang sering dikonsumsi seseorang justru menyuburkan sel kanker.
Dengan demikian, jalan paling aman rnengatasi kanker adalah dengan jalan berusaha mendeteksinya sedini mungkin sebelum ia berkembang lebih berbahaya.
Pada kasus kanker/kanker payudara, terdapat beberapa gejala umum yang bisa dideteksi sendiri sebagai langkah antisipasi individu. Berikut salah satu Cara untuk mendeteksi gejala kanker payudara secara individu dengan teknik “Sadari” (Periksa Payudara Sendiri):
Kenali payudara Anda. Raba dengan sedikit tekan di berbagai sisinya, dan kenali. Misalnya, daerah atas dekat ketiak, jika Anda raba dengan sedikit tekanan, maka akan terasa ada butiran-butiran atau benjolan sedang di dalanmya.
Di bagian bawah ketiak seperti berisi serbuk atau butiran kecil. Kemudian di bagian sekitar puting seperti terdapat butiran-butiran yang lebih keras. Kenali Ciri-ciri payudara Anda, rasakan juga seperti apa rasanya ketika bagian itu dipijat atau diurut.
Berdirilah dengan bertelanjang dada di depan Cermin. Angkat kedua Iengan Anda ke atas. Lalu amati kedua payudara Anda dari aspek visual. Apakah bentuknya simetris? Kernudian periksa payudara Anda secara rutin, bandingkan dengan kondisi sebulan yang lalu atau dua minggu yang lalu.
Adakah perubahan pada payudara Anda? Apakah ukurannya membesar? Bagaimana arah putingnya? Apakah ke atas, ke samping, atau tertarik ke dalam? Bagaimana pula permukaan kulitnya? Apakah ada bagian tertentu yang terlihat lebih kusarn?
Pijat payudara Anda dari tepi sampai ke arah puting, periksa apakan ada cairan yang keluar karena pemijatan tersebut?
Periksa kondisi seluruh payudara dengan Cara memijatnya. Rebahkan badan Anda dan rentangkan tangan ke atas samping kepala. Dengan menggunakan salah satu tangan, pijat dan raba seluruh bagian payudara Anda.
Anda juga perlu memberi variasi tekanan agar lebih marnpu mengenali jika ada benjolan atau bagian-bagian yang terasa lebih keras atau sakit ketika dipijat. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian. Pastikan seluruh bagian payudara teraba dengan saksama.
Periksa bagian ketiak Anda. Seringkali muncul benjolan di area ketiak yang berasal dari pembengkakan kelenjar getah bening sebagai indikasi adanya infeksi atau adanya pertumbuhan sel abnormal di dalam payudara.Lakukan pemeriksaan ini setidaknya sebulan sekali. Jika Anda menemukan sesuatu yang aneh, atau mencurigakan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.
Sadari (Periksa Payudara Sendiri) berfungsi sebagai pendeteksi paling awal. Iika ada kelainan atau masalah yang terdeteksi? Anda harus segera menghubungi dokter agar kemudian dideteksi lebih lanjut menggunakan teknologi kedokteran yang ada di rumah sakit atau di laboratorium kesehatan yang kini sernakin mudah ditemukan di berbagai kota. Beberapa teknologi pendeteksi kanker/kanker payudara antara lain:
- Termografi Payudara
Termografi adalah salah satu pilihan dalam mendeteksi dini gejala kanker/kanker payudara. Termografi dilakukan Inenggunakan alat canggih yang terdiri dari seperangkat unit komputer dan kamera inframerah ultrasensitif. Prinsip kerja alat ini adalah menangkap keadaan atau aktivitas jaringan payudara melalui deteksi suhu.
Sel-sel kanker yang telah terbentuk cenderung memiliki mekanisme untuk mengaktifkan zat kimia tertentu yang akan membuka pembuluh darah dan melakukan angiogenesis (pembuatan pembuluh darah baru) yang berfungsi menyalurkan nutrisi kepada sel-sel kanker.
Aktivitas ini membuat sel kanker dan jaringan di dekatnya mengalami peningkatan suhu di banding suhu normal. Termografi akan menangkap peningkatan suhu ini dan mendeteksi di bagian mana terjadi peningkatan suhu.
Tingkat sensitivitas termografi mencapai 90% dan riset menunjukkan bahwa termografi mampu rnendeteksi sel kanker 10 tahun lebih dlni dibanding alat deteksi lainnya. Kelemahan alat ini adalah ia tidak mampu menunjukkan lokasi detail dari tumor yang ada. Oleh karenanya, termografi harus dikombinasikan dengan Mamografi dan uji fisik.
- Mamografi
Mamografi adalah metode pendeteksian kanker/kanker payudara menggunakan foto sinar X. Terdapat dua tipe mammografi yaitu, Screening Mammogram dan Diagnostic Mammogram.
Screening dilakukan untuk melakukan pemeriksaan awal pada payudara yang diduga tidak bermasalah. Sedangkan diagnostic untuk pemeriksaan lanjutan pada payudara bermasalah, misalnya setelah melalui uji termografi menunjukkan hasil positif, atau setelah dilakukannya operasi Iumpektomi (pengangkatan tumor payudara).
Mamogram akan menghasilkan data foto seperti foto rontgen. Terdapat dua jenis output mamografi, yaitu menggunakan film negatif atau digital.
- Ductografi
Apabila terdapat cairan selain ASI yang keluar dari puting susu, itu jelas berbahaya. Para penderita Intraduotal Papilloma umumnya mengalami hal semacam ini. Untuk mendeteksinya, biasanya digunakan metode Ductografi.
Prinsip kerja Ductografi adalah memeriksa adanya ketidakberesan pada saluran susu menggunakan foto sinar X. Karena lembutnya saluran ini dan juga posisinya yang berada di dalam jaringan payudara, akan sulit memperoleh foto saluran susu yang jelas, oleh karenanya digunakan media kontras (radioplague).
Pertama-tama dokter akan rnenyuntikkan jarum Canula ke puting dengan titik tepat mengenai saluran susu pasien. Setelah itu, giliran cairan media kontras yang disuntikkan. Cairan media kontras akan mengisi saluran susu di dalam jaringan payudara.
Media ini nantinya akan menghambat laju gelombang sinar X sehingga menghasilkan foto sinar X dengan bagian saluran susu tampak lebih terang dan lebih jelas. Ductografi tidak boleh dilakukan pada penderita yang memiliki kontraindikasi terhadap media kontras tertentu.
- Biopsy Payudara
Biopsy payudara adalah proses pengambilan sampel jaringan Payudara. Biopsy memiliki berbagai variasi cara. Prinsipnya adalah memasukkan jarurn ke dalam jaringan payudara pasien untuk mengambil sampel jaringan, dan sesudahnya dilakukan pemeriksaan terhadap sel jaringan tersebut untuk mengetahui jenis tumor yang menyerang pasien.
Biopsy dapat dilakukan sebagai teknik pendeteksi, namun pada kasus benjolan kecil yang dekat dengan permukaan payudara, teknik biopsy dapat juga dilakukan sebagai prosedur pembedahan untuk mengangkat benjolan atau dengan kata lain sebagai metode pengobatan untuk kasus benjolan ringan dan kecil di bawah permukaan payudara.
- USG Payudara
USG atau Ultrasonography adalah teknik untuk mendeteksi kelainan jaringan di dalam payudara USG mampu mendeteksi adanya jaringan yang abnormal dengan kontras yang bagus. Tetapi kelemahan USG adalah tidak mampu mendeteksi penumpukan kalsium dan tidak bisa mendeteksi sifat dan jenis sel abnormal.
Umumnya kelainan yang terdeteksi dengan jelas menggunakan USG adalah kista payudara dan bukan sel kanker. Oleh karena itu, USG biasanya hanya digunakan sebagai teknik pendukung dari metode marnogram. Sebab data USG saja tidak akan mampu mendeteksi keberadaan kanker.
Tinggkat Perkembangan Kanker Payudara
Sesuatu hal dapat terjadi pada sebuah sel. Mungkin unsur radikal bebas, senyawa yang dihasilkan oleh virus, atau radiasi ion, dan sebagainya dapat memengaruhi susunan senyawa dalam rantai DNA sel. Akibatnya sel tersebut mengalami perubahan sifat, salah satunya dalam hal kontrol pembelahan diri dan regenerasi.
Kesalahan ini dapat membuat sel membelah tanpa kendali, dan terus-menerus tumbuh. Meski lambat, sel ini terus berkernbang bahkan menyebar, mengganggu, kinerja organ tubuh. Inilah yang disebut kanker.
Pada permulaan tumbuhnya sel kanker, seseorang seringkali tidak merasakan gejala sakit. Banyak kasus di mana pengidap tidak menyadari keberadaan sel kanker di tubuhnya. Sel kanker akan menunjukkan gangguannya ketika ia telah menoapai tahap menengah dan sudah dalam status “bahaya”.
Oleh karenanya, dokter dan para pakar kesehatan selalu menekankan kepada masyarakat tentang pentingnya mengenali gejala dan melakukan pemeriksaan rutin sejak dini. Selain itu, kita perlu pula mengetahui tahap-tahap perkembangan sel kanker agar kita benar-benar paham di mana posisi penyakit tersebut, bagaimana tahapan yang sedang terjadi, dan akhirnya mengetahui langkah apa yang harus kita ambil.
Gejala Umum Kanker Payudara
Terdapat kecenderungan gejala yang umum terjadi pada kanker/kanker payudara. Antara lain terdapat benjolan pada payudara yang dapat dikenali dengan melakukan perabaan dan sedikit tekanan. Pada beberapa kasus, benjolan ini terasa nyeri, tapi ada juga yang tidak. Hal ini dipengaruhi oleh tahap atau Stadium Sel Kankernya.
Bentuk dan ukuran payudara mengalami perubahan, biasanya menjadi sedikit bengkak, bentuknya tidak lagi simetris dan menunjukkan kelainan Warna. Benjolan tersebut juga akan muncul di bawah ketiak.
Gejala berikutnya adalah keluarnya cairan dari putting susu. Iika puting susu mengeluarkan cairan selain ASI, bisa dipastikan itu adalah tanda-tanda bahaya yang harus segera ditangani.
Ciri fisik lainnya adalah perubahan kondisi kulit payudara, misalnya berubah menjadi tebal, kasar, clan bersisik.
Stadium Kanker Payudara
Pada kanker/kanker payudara terdapat sistem pembagian stadium yang cukup mudah dengan penilaian sistem TNM. Sistem ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi ukuran tumor (T), metastasis kelenjar getah bening atau Node (N), dan metastasis atau penyebaran jauh (M), Ketiga faktor T, N, M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi serta sesudah operasi, dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Berikut adalah daftar klasifikasi stadium kanker/kanker payudara dengan sistem TNM.
T (Tumor size), ukuran tumor:
- T 0, tidak ditemukan tumor primer.
- T 1, ukuran tumor berdiameter < 2 om_
- T 2, ukuran tumor berdiameter antara Z-5 cm.
- T 3, ukuran tumor berdiameter > 5 Cm_
- T 4, ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada, atau pada keduanya.
Tumor ini dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payuclara kemerahan, atau ada benjolan kecil pada kulit di luar tumor utama.
N (N0d6l, kelenjar getah bening regional (KGB):
- N 0, tidak terdapat metastasis pada KGB regional di ketiak
- N 1, ada metastasis ke KGB aksilla yang masih dapat digerakkan.
- N 2, ada metastasis ke KGB aksilla yang sulit digerakkan.
- N 3, ada metastasis ke KGB di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada KGB di mammary interna di dekat tulang sternum.
M (Metastasis), penyebaran jauh:
- M X, metastasis jauh belum dapat dinilai.
- M 0, tidak terdapat metastasis jauh.
- M 1, terdapat metastasis jauh.
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut:
Stadium 0
Stadium ini diperoleh dari faktor T0 N0 M0. Rentang penyebarannya invasif kecil (kurang dari 2 cm tanpa invasi kelenjar getah bening). Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 90%.
Stadium ini diperoleh dari faktor T0 N0 M0. Rentang penyebarannya invasif kecil (kurang dari 2 cm tanpa invasi kelenjar getah bening). Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 90%.
Stadium 1
Stadium ini diperoleh dari faktor T1 N0 MO. Rentang penyebaralmya noninvasif. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 70%.3. Stadium II A. Stadium ini diperoleh dari faktor T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0. Rent;-mg penyebarannya invasif. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 60%.
Stadium ini diperoleh dari faktor T1 N0 MO. Rentang penyebaralmya noninvasif. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 70%.3. Stadium II A. Stadium ini diperoleh dari faktor T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0. Rent;-mg penyebarannya invasif. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 60%.
Stadium II B
Stadium ini diperoleh dari faktor T2 N1 M0/T3 N0 M0. Rentang penyebaralmya invasif. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 60%.
Stadium ini diperoleh dari faktor T2 N1 M0/T3 N0 M0. Rentang penyebaralmya invasif. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 60%.
Stadium III A
Stadium ini diperoleh dari faktor T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 NZ M0/T3 N1 M0/T2 N2 MO. Rentang penyebararmya invasif besar (lebih dari 5 cm dengan invasi kulit). Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 40%.
Stadium ini diperoleh dari faktor T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 NZ M0/T3 N1 M0/T2 N2 MO. Rentang penyebararmya invasif besar (lebih dari 5 cm dengan invasi kulit). Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 40%.
Stadium III B
Stadium ini diperoleh dari faktor T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0. Rentang penyebarannya invasif besar. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 40%.
Stadium ini diperoleh dari faktor T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0. Rentang penyebarannya invasif besar. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 40%.
Stadium III C
Stadium ini diperoleh dari faktor tiap T N3 M0. Rentang penyebarannya invasif besar. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 40%.
Stadium ini diperoleh dari faktor tiap T N3 M0. Rentang penyebarannya invasif besar. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 40%.
Stadium IV
Stadium ini diperoleh dari faktor tiap T- tiap N-M1. Pada tahap ini kanker telah bermetastasis atau menyebar jauh. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 20%.
Stadium ini diperoleh dari faktor tiap T- tiap N-M1. Pada tahap ini kanker telah bermetastasis atau menyebar jauh. Tingkat bertahan hidup pengidapnya rata-rata adalah 20%.
Mengobati Kanker Payudara
Pengobatan terhadap kanker/kanker payudara bisa bermacam-macam jenisnya, bergantung pada kondisi atau tahapan stadiumnya, juga keadaan penderita. Terdapat beberapa metode pengobatan dari dunia kedokteran yang lazim diterapkan pada pasien kanker/kanker payudara, antara lain sebagai berikut:
Lumpectomy
Lumpectomy adalah prosedur pengangkatan jaringan tumor dan sebagian iaringan normal di sekitarnya. Lumpectomy ini tidak berarti mengangkat dan membuang seluruh payudara.
Cara ini bisa dijalankan apabila hanya terdapat tumor tunggal dengan diameter kurang dari 5 cm, dan tumor memiliki jaringan yang kuat dan terpisah jelas dengan jaringan normal. Untuk menjalani Lumpectomy pasien juga disyaratkan memiliki cukup jaringan normal yang akan disisakan agar payudara tetap terlihat utuh setelah operasi.
Lumpectomy dilakukan dengan menyayat payudara pasien di bagian bawah, dan kemudian dokter menjahitnya kembali setelah tumor berhasil diangkat. Lumpectomy harus dilanjutkan dengan terapi penyinaran sehingga berisiko dilakukan oleh pengidap kanker yang sedang hamil.
Mastektomi
Mastektomi adalah momok bagi para Wanita pengidap kanker/kanker payudara. Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara pengidap kanker sehingga ia tidak lagi memiliki payudara.
Sementara bagi Wanita yang masih muda dan masih aktif secara seksual, tentu saja payudara adalah salah satu bagian tubuh yang dirasa panting dari segi penampilan dan kepercayaan diri.
Namun be-berapa tahun terakhir para ahli bedah terus-menerus mengupayakan untuk mengatasi hal ini dengan program Breats Conserving Theraphy (BCT), yaitu terapi penyelamatan payudara.
Terdapat berbagai macam jenis mastektomi yang bisa dilakukan pengidap kanker. Pilihan jenis mastektomi didasarkan pada kondisi tumor dan juga permintaan pengidap. Berikut jenis-jenisnya:
Mastektomi Preventif
Cara ini dapat diterapkan pada Wanita yang memiliki faktor genetis sebagai pengidap kanker payudara. Faktor genetis membuat kemungkinannya kambuh sangat tinggi meskipun tumornya sudah diangkat atau dilakukan terapi pe-nyinaran.
Untuk itu dilakukan tindakan preventif dengan mengangkat jaringan payudara agar tidak muncul tumor lagi pada jaringan tersebut. Para ahli menyatakan Cara ini mampu menekan kemungkinan kambuh hingga menjadi hanya 10% saja.
Pada Cara ini, jaringan payudara pasien akan diangkat semua. Iika wilayah puting dirasa aman, maka putingnya dipertahankan. Hal ini dilakukan bisa hanya pada salah satu atau kedua payudara, tergantung kondisi dan kemauan pasien. Setelah itu bisa dilakukan rekonstruksi untuk mengembalikan panampilan pasien.
Biasanya terdapat dua jenis upaya rekonstruksi ini. Dokter bisa melakukan penanaman payudara implant (silikon) atau dengan mengambil jaringan dari bagian tubuh lain, misalnya perut. Setelah mastektomi dan rekonsfruksi ini selesai dilakukan, pasien akan terbebas dari ancaman kambuhnya kanker, dan penampilan tetap sebaaimana semula.
Mastektomi Sederhana
Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara hingga ke bagian puting susunya, namun tetap mempertahankan jaringan limfa. Prosedur ini juga akan membuat pasien kehilangan payudaranya.
Mastektomi Radikal Termodifkasi
Prosedur ini bisa dibilang mastektomi total, karena mengangkat seluruh jaringan dan bagian payudara. Bahkan simpul jaringan limfa di bawah ketiak ikut diangkat, namun jaringan otot penyangga payudara tetap dipertahankan. Kulit payudara dapat dipertahankan dan dapat pula diangkat. Prosedur ini dapat dilanjutkan dengan rekonstruksi payudara implant.
Mastektomi Hadikal
Cara ini adalah prosedur paling total dari jenis mastektomi. Seluruh jaringan payudara, jaringan limfa, kulit, otot penyangga, bahkan sampai ke otot dinding dada diangkat. Prosedur ini tidak bisa dilanjutkan dengan rekonstruksi.
Umumnya prosedur ini dilakukan pada pengidap kanker yang sudah parah, di mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Mastektomi radikal bisa dilakukan dalam beberapa tahap operasi.
Selain beberapa jenis mastektomi di atas, masih ada jenis mastektomi lain, yaitu mastektomi parsial (mang- angkat sebagian jaringan payudara saja), quadrantectomi (mengangkat seperempat bagian payudara), mastektomi sayatan lebar, dan Excisionol Biopsy.
Terapi Radiasi
Terapi radiasi atau terapi penyinaran adalah sebuah metode terapi dengan menembakkan sinar X atau partikel ion lainnya ke tumor. Terapi radiasi dapat dilakukan sebagai pengobatan utama atau dikombinasikan dengan pembedahan, dan atau kemoterapi. Terapi ini dapat dilakukan untuk beberapa tujuan, misalnya:
- Mengecilkan sel tumor sebelum dilakukan pengangkatan tumor melalui Inastektomi atau lumpektomi.
- Mematikan sel kanker dengan kombinasi pengobatan kemoterapi.
- Mematikan sel kanker yang tersisa setelah tumor utama diangkat (pasoaoperasi).
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat yang diberikan secara oral maupun disuntikkan. Kemoterapi umumnya menggunakan obat dosis tinggi yang bekerja di dalam sel. Kemoterapi bertujuan untuk melemahkan sel kanker dan rnengharnbat pembelahannya atau bahkan mematikan sel kanker.
Pada dasarnya, kemoterapi sangat sulit untuk diarahkan hanya kepada sel kanker saja. Zat aktif dalam obat yang dikonsumsi akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Inilah pényebab terjadinya beberapa efek samping dalam proses kemoterapi. Kemoterapi selain dilakukan sebagai pilihan pengobatan utarna ataupun sebagai pendukung. Misalnya kombinasi kemoterapi dan pembedahan, atau kemoterapi dan penyinaran.
Beberapa efek samping yang bisa muncul dari jenis pengobatan ini antara Iain adalah rambut rontok, infeksi/sariawan di mulut atau tenggorokan, kulit menghitarn dan kering, mual, muntah atau bahkan diare, nafsu makan berkurang, nyeri tulang dan sebagainya. Namun tidak setiap pasien yang menjalani pengobatan ini merasakan efek yang selalu sama, efek yang dirasakan tiap orang akan berbeda-beda.
Terapi Hormon
Beberapa sei kanker menunjukkan reaksi positif terhadap hormon tertentu. Ada yang progesterone receptor, ada pula esterogen receptor. Sei kanker semacam itu tumbuh cepat apabila mendapat asupan hormon tersebut. Iika terdapat kasus semacam ini, maka perlu dilakukan terapi hormon.
Terapi hormon ini adalah pemberian obat sebagaimana kemoterapi, tetapi obat yang diberikan adalah obai yang memengaruhi produksi hormon. Iika produksi hormon yang mendukung sel kanker ditahan, Inaka asupan gizi bagi pertumbuhan sei kanker juga akan berkurang. Dengan begitu sel kanker dapat dicegah pertumbuhannya. Terapi ini dapat dikombinasikan dengan obat kemoterapi lainnya.
Targeted Theraphy
Targeted Theraphy adalah pemberian obat yang secara khusus ditargetkan untuk menghambat pertumbuhan protein tertentu. Ada beberapa jenis sei kanker yang merupakan sekumpulan senyawa protein yang terus tumbuh membesar dan menjalar. Targeted theraphy dapat mengharnbat jenis protein tersebut.
Terapi Alternatif
Kini banyak sekali diternukan ahli-ahli pengobatan alternatif yang menjanjikan mampu mengatasi kanker/kanker payudara. Anda tidak perlu langsung percaya dan terbujuk pada biayanya yang cenderung jauh di bawah biaya pengobatan modern. Tetapi tidak ada salahnya bila Anda ingin mencobanya.
Agar Anda tidak sampai tertipu dan mengalami kondisi yang justru lebih parah, sebelumnya galilah informasi sebanyak mungkin mengenai pengobatan alternatif yang akan Anda pilih.
Dapatkan informasi mengenai bagaimana prinsip kerja pengobatan dan bagaimana riwayat pasien-pasien sebelumnya, apakah banyak yang berhasil disembuhkan atau tidak.
Penting juga bagi Anda mengonsultasikan pengobatan alternatif pada dokter, agar Anda tidak mengalami kontraindikasiyang tidak diinginkan.
Mencegah Kanker Payudara
Sebagaimana kanker lainnya, kanker/kanker payudara memiliki tingkat ancaman kematian yang sangat tinggi. Di Indonesia, kanker/kanker payudara adalah pernbunuh Wanita nomor dua setelah kanker/kanker rahim.
Untuk mengobatinya diperlukan sebuah upaya yang melibatkan kebesaran hati dan biaya yang tidak murah. Oleh karenanya, sungguh penting bagi kita untuk lebih waspada sejak dini dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Berikut beberapa langkah pencegahan yang harus kita lakukan.
Pahami Keadaan Diri Anda
Kenali payudara Anda dan lakukan tips “Sadari” (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin agar Anda selalu dapat mengenali apabila terdapat sedikit saja ketidakberesan pada payudara Anda. Apabila Anda merasakan payudara Anda bermasalah, jangan takut berkonsultasi dengan dokter. Anda juga perlu melakukan screening dengan bermacam metode yang ada, terutama apabila terdapat riwayat keluarga yang mengidap kanker payudara.
Mengatur Usia Reproduksi
Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit sel kanker apabila ia menjalani proses reproduksi di luar usia prima (20-30 tahun). Iika Anda belurn menikah, pastikan Anda menikah dan melakukan hubungan seksual pertama setelah Anda berusia Z0 tahun, dan hamil sebelum Anda berusia 30 tahun.
Berikan ASI Pada Anak Anda
Pemberian ASI pada anak tarbukti membantu menjaga alur dan aktivitas normal payudara Wanita. Wanita yang melahirkan bayi tetapi tidak mau menyusui lebih berpotensi mengidap kanker/kanker payudara daripada Wanita yang menyusui bayinya.
Menjaga Berat Badan
Berolahragalah secara teratur, dan jaga berat badan Anda agar tetap ideal. Penumpukan lemak tubuh yang berlebihan seperti pada penderita obesitas berisiko sangat tinggi memunculkan sel kanker.
Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang sehat, tidak berlemak tinggi, dan Inelakukan olahraga yang cukup. Olahraga bisa dilakukan di manapun dan kapanpun tanpa harus manggunakan peralatan tertentu. Misanya Anda dapat berlari pagi di sekitar lingkungan rumah Anda.
Hindari Alkohol dan Rokok
Orang yang mengonsumsi alkohol rnempunyai risiko tinggi mengidap sel kanker. Alkohol akan berikatan dengan senyawa-senyawa radikal bebas sehingga dapat memengaruhi kinerja sel tertentu yang berakibat pada munculnya sel kanker.
Sedangkan rokok adalah penghasil zat karsinogenik dan radikal bebas yang sangat reaktif dan berpotensi amat besar untuk memicu kanker. Oleh karena itu, seseorang harus mengurangi sedikit-demi sedikit kebiasaan merokoknya, sebagai salah satu langkah panting dalam mencegah kanker.
Diet Makanan Sehat
Tubuh manusia tersusun atas sel dan sel tersusun atas unsur-unsur dan senyawa organik. Pertumbuhan tubuh kita ditopang oleh asupan gizi dari makanan dan minuman yang kita telan. Demikian besar fungsi makanan bagi tubuh kita. Sayangnya, para ahli juga telah menemukan bahwa tidak kecil pula kontribusi makanan dan minuman dalam memicu kelainan sel yang berujung pada derita kanker.
Oleh karenanya, perhatikanlah pola konsumsi Anda. Sebaiknya, Anda bisa mengidentifikasi makanan apa saja yang dapat meningkatkan risiko terserang kanker, dan makanan apa saja yang dapat mendukung pencegahan kanker.
Beberapa makanan yang dinyatakan berbahaya bagi tubuh adalah gorengan, apalagi rnakanan yang digoreng dengan minyak goreng bekas. Gorengan yang sudah dingin juga tidak sehat. Selain itu juga makanan yang mengandung bahan pengawet dan penyedap rasa. Bacalah daftar bahan makanan terlampir.
Menghindari Stres
Stres dapat memacu aktivitas sel otak dan kinerja hormon. Stres memang belum dinyatakan sebagai sumber atau pemicu penyakit tertentu. Tetapi sires dapat melemahkan kekéhalan tubuh sehingga orang yang stres rentan terhadap berbagai penyakit. Iadikan hidup Anda sumber kebahagiaan. Selalulah bersyukur pada Tuhan atas apa saja yang Anda miliki dan alami.
Cara ini adalah sebuah upaya terbaik untuk menjalani hidup antistres dan selalu berpikir positif. Selain itu, Anda juga bisa membaca buku-buku rnotivasi dan menonton acara TV yang bisa mernotivasi Anda.
Meski sebagian besar buku motivasi ditujukan untuk mendongkrak semangat dalam membangun karier dan kebebasan finansial, namun prinsip-prinsip psikologisnya dapat memengaruhi semangat hidup kita, sehingga kita bisa menyikapi berbagai masalah dengan lebih tenang.
thanks gan informasinya sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi juga OBAT KANKER PAYUDARA ALAMI DENGAN 100% EKSTRAK KULIT MANGGIS+DAUN SIRSAK+DAUN SIRIH MERAH
BalasHapus