Fakta Penyakit Kanker

Fakta Penyakit Kanker
Awal Agustus 2004, Listiana Srisati, manajer produksi bidang fiksi di kantor redaksi PT. Gramedia Pustaka Utama mengalami gangguan pada dada dan seputar pe- rutnya. Ia lalu pergi ke dokter, dan dokter mencurigai kanker sedang menyerangnya. 

Pertengahan Agustus, di tengah gempita masyarakat Indonesia menyambut novel terbaru Harry Potter yang ia terjemahkan, Lis harus menjalani sedot paru-paru karena rongga dadanya telah dipenuhi Cairan yang dikeluarkan oleh sel kanker.

Jum’at sore, paru-paru Lis disedot lagi hingga mencapai 1,4 liter cairan! Sabtu pagi, 21 Agustus, Lis dibronskopi paru-parunya difoto dengan kamera yang dimasukkan lewat tenggorokan. Sekitar pukul 12.30 WIB, Lis mendengar vonis maut, KANKER PARU-PARU Stadium III B, dan hidupnya tinggai 4-6 bulan lagi.

“Saat itu yang terpikir oleh saya hanyalah bagaimana saya harus memberi tahu Dian, anak semata wayang saya. Dian masih kelas 3 SMA, masih membutuhkan saya. Apa- Iagi ia akan ujian. Bagaimana nanti kalau Dian harus kehilangan ibunya?” gumam Lis galau.

Setelah berunding dengan keiuarganya, Lis memutuskan untuk mencari pendapat kedua dari dokter. Minggu 29 Agustus, Lis berangkat ke Singapura ditemani kakaknya, Nindya dan adiknya, Rani. Lis berharap dokter di Indonesia salah mendiagnosis. 

Namun, setelah diperiksa ulang di Singapura, temyata ia memang terkena kanker. Malah, menurut dokter Ang Peng Tiani, onkolog paling terkemuka di Asia Tengara, kankemya sudah masuk Sta- dium IV Artinya, ia sudah tidak bisa diobati lagi, dan tak bisa lagi disembuhkan. Lis terpukul.

Sebelum meninggalkan rumah sakit di Singapura, dokter Ang berpesan kepada Hermaya, suami Lis, paru-paru Lis harus disedot seminggu sekali. Ketika Lis berangkat ke Singapura, semua temannya cemas dan khawatir kalu ia mendadak tak bisa bemapas di pesawat. 

Namun, sampai 31 Agustus, ketika paru-paru Lis disedot untuk ketiga kaIinya, ia baik-baik saja, padahal sudah Iewat 10 hari sejak penyedotan pertama kalinya di RS. Carolus Singapura. 

Dan waktu itu hanya selang sehari (30 Agustus) sudah ada 1,4 liter cairan yang disedot. Seorang perawat di CHIOIHS menielaskan, “Memang begitulah kanker. Kalau diutak-atik, dia akan ‘marah’ dan memprodukgi lebih banyak cairan.”

Inilah petikan kisah Listiana, seorang karyawan senior penerbit Gramedia yang mengidap kanker paru-paru, Yang selanjutnya bermetastasis menjadi kanker indung telur dan tulang pinggul. Kisah ini seperti yang ditulis. Sumardianta dalam buku Simp1yAmazing, Gramedia Pustaka Utama, 2009..

 

Apa ltu Kanker?

Istilah kanker sangat popular di telinga kita, namun memiliki kesan yang sangat mengerikan. Iika kita mendengar kata "Kanker”, maka gambaran yang terlintas dalam otak kita adalah sebuah kondisi sakit yang mengerikan, pupusnya harapan hidup, dan diikuti penderitaan fisik serta mental yang menakutkan.

Sebenamya apa yang disebut dengan kanker itu? Kanker adalah kondisi kelainan pada jaringan organ tubuh berupa tumbuhnya sel-sel abnormal secara cepat, dan akhirnya mengganggu kinerja sel-sal normal. Sal yang mengalami abnormalitas ini bisa jadi sel organ dalam, sel jaringan otot, sel tulang, sel otak, bahkan sal darah. Tidak ada satu sel pun di dalam tubuh yang tidak memiliki kemungkinan terserang kanker. 

Bahkan yang lebih mengerikan, sel yang sudah mengalami penyimpangan atau disebut sel kanker, dapat berpindah tempat mengikuti aliran darah dan cairan limfa. Sehingga banyak kasus kanker yang menyerang di berbagai tempat di tubuh manusia, bahkan berpindah tempat dalam waktu singkat.

Seluruh jaringan organ tubuh kita mengalami perkembangan pada masa anak hingga remaja. Kemudian pada masa dewasa, volume organ tubuh sudah tidak berkembang, tetapi tubuh kita akan memiliki mekanisme pemeliharaan fungsi otomatis. 

Mekanisme ini melibatkan pengguguran sel tua dan kemudian pembelahan sel baru untuk menjaga organ dalam keadaan normal. Mekanisme ini telah diatur secara otomatis oleh informasi genetis dari dalam kromosom atau inti sel. 

Namun dalam kondisi tertentu dan oleh pengaruh tertentu, informasi genetis dalam inti sel ini dapat rusak atau mengalami pergeseran. Kerusakan ini sama dengan  kerusakan panduan kerja, sehingga sel-sel akan mengalami regenerasi secara salah juga. Misalnya pembelahan sel barunya mengalamj percepatan hebat sehingga muncul daging tumbuh atau tumor.

Karena sumbernya berada di dalam inti sel, kanker bisa saja menyebar bahkan berpindah tempat. Di sisi lain, kondisi ini juga menguntungkan, sebab memungkinkan proses kemoterapi atau terapi melalui obat dan zat kimia yang bertumpu pada mekanisme aliran darah.

Secara bahasa, kanker berasal dari kata “Ganeri” yang artinya kepiting. Nama ini diberikan karena ketika pertama kali ditemukan, ada gumpalan tumor yang di bagian luarnya telah ditumbuhi jaringan pembuluh darah yang besar, seperti halnya capit kepiting yang mencengkeram gumpalan daging tumor. 

Pembuluh seperti capit kepiting inilah yang menyalurkan nutrisi dan membuat sel kanker tumbuh dengan cepat, dan bahkan bisa diibaratkan “menyerobot” jatah nutrisi makanan untuk sel-sel tubuh normal.

 

Jenis-jenis Kanker

Secara prinsip, pola kemunculan sel kanker adalah sama. Namun, di mana tempat sel tersebut berkembang akan memengaruhi karakter serangannya, dan otomatis juga memerlukan penanganan yang berbeda. Ada beberapa jenis kanker berdasarkan lokasi kemunculan sel kanker, sebagai berikut;

 

1. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah tumor tganas yang tumbuh pada kelenjar prostat, kelenjar alat benih kelamin laki-laki yang berfungsi sebagai pengatur jalan antara air seni dan air mani. Ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita. 

Hampir 50% laki-laki di atas 70 tahun menderita kanker tersebut. Dan yang paling mengerikan, kanker prostat ditemukan pada semua lakilaki berusia di atas 100 tahun (Satmoko B.S., 2009).

Menurut penelitian, kanker prostat menduduki urutan ketiga sebagai penyebab kematian pada kaum laki-laki. Kanker ini menyerang kelenjar prostat, yaitu “pabrik” sperma yang terletak di bawah kandung kemih. Kanker prostat biasanya disebabkan oleh konsumsi lemak berlebihan, dan peningkatan hormon testosteron.

 

2. Kanker Hidung

Karsinoma Nasofaring (KNF) adalah istilah lain dari penyakit ini. Kanker ini menyerang rongga hidung atau nasofaring. Data statistik intemasional menunjukkan bahwa KNF lebih banyak ditemukan di daerah Asia Tenggara dan sebagian daratan Cina. Penyakit ini sering Inenyerang orang-orang berusia 15-25 tahun atau 60- 65 tahun.

Gejala KNF biasanya tidak hanya dirasakan pada saluran hidung, tetapi juga pada telinga dan mata. Pilek lebih dari sebulan, ingus kental dan berbau, telinga ber- denging sebelah, dan pendengaran terganggu seolah ada cairan yang Inenyumbat telinga adalah beberapa gejala dari KNF.

Penyebab tumbuhnya KNF adalah virus EBV (Epstein Barr Virus), udara yang pengap dan kurang sehat, serta polusi asap pabrik kimia dan asap rokok.

 

3. Kanker Rahim

Kanker rahim sering disebut juga sebagai kanker serviks atau kanker mulut rahim. Penyakit ini muncul karena pertumbuhan sal kanker di mulut rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). 

Kanker ini juga dipicu juga oleh kebiasaan merokok, hubungan seksual pada usia dini, berganti-ganti pasangan seksual, gangguan sistem kekebalan tubuh, pemakaian pil KB, dan infeksi herpes genitalis atau infeksi Idami-dia (infeksi bakteri di alat kelamin atau dubur) menahun.

Kanker rahim banyak diderita oleh wanita dalam keadaan aktif secara seksual (aktif berhubungan seksual). Kebanyakan mereka terjangkit pada usia 35-55 tahun. Kanker rahim memiliki 3 Varian berdasarkan lokasi terjangkitnya sel kanker, yaitu kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker endometrium.

 

4. Kanker Tenggorokan

Kanker tenggorokan timbul dengan gejala, yaitu tumbuhnya daging atau semacam kutil pada saluran tenggorokan. Para peneliti percaya bahwa virus penyebab kanker tenggorokan ini sz-una dengan virus penyebab kanker rahim, yaitu HPV (Human Papilloma Wrus). Meningkatnya kasus kanker tanggorokan di Amerika juga diduga karena terpengaruh perilaku seks oral. 

HPV yang kebanyakan ditemukan pada organ kelamin Wanita ber- pindah ke tenggorokan laki-Iaki melalui kasus seks oral. ]ika di dalam rongga tenggorokan laki-laki juga terdapat sel-sel radikal dan kandungan zat karsinogen, maka ke- datangan virus HPV ini seperti pertemuan api dan Ini nyak, cepat terbakar. Ia segera tumbuh, dan memicu pembelahan sel tanpa terkendali.

Di Italia, kasus kanker tenggorokan relatif keoil. Menurut seorang peneliti bemama Silvano Gallus Ph.D, ini terjadi karena orang Italia banyak mengonsumsi pizza dan dilakukan rutin. Kandungan Iycopen yang ter- dapat pada buah tomat yang dipakai sebagai bahan dalam saus pizza dipercaya mengurangi risiko terserang kanker tenggorokan.

 

5. Kanker Kandung Kemih

Kanker ini menyerang kelenjar prostat, kolon (usus Besar), dan rektum (organ terakhir dari usus besar yang berakhir di anus) pada laki-laki. 

Pada perempuan, kanker ini menyerang traktur ginkologis bawah yang meng- gumpal menjadi sel kanker di dalam kandung kemih. Para peneliti menyimpulkan beberapa faktor risiko yang mendukung kemunoulan sel kanker pada kandung ke- mih antara lain, penggunaan bahan pewama, karet, cat, bahan kulit, serta infeksi bakteri pada saluran kemih yang diakibatkan oleh konsumsi asap tembakau (maro- kok).

Gejala awal yang dirasakan pada penderita kanker kandung kemih saugatlah minim. Sedikit ketidaknyamanan pada saat buang air keoil adalah salah satu gejala yang perlu diwaspadai; Sayangnya ketidaknyamanan tersebut pada beberapa orang tidak begitu terasa, sehingga seringkali penderita kanker baru Inenyadari penyakitnya pada saat sel kanker sudah berkembang.

Riset American Association for Cancer Research menunjukkan bahwa pengonsumsi selenium memiliki risiko lebih kecil dibanding yang tidak. Selenium adalah senyawa yang ditemukan pada jenis padi-padian, kacang, dan daging. Kanker kandung kemih banyak dite- mukan pada pria di atas usia 60 tahun.

 

6. Kanker Hati

Sel kanker hati tumbuh pada jaringan hati yang telah rusak sebelumnya. Sel-sel hati dapat mengalami kerusakan dan pengerasan akibat pola hidup yang tidak sehat. Pada kondisi ini, sel hati yang mengeras berpotensi sangat tinggi untuk bermutasi menjadi sel kanker. 

Beberapa faktor risiko munculnya kanker hati adalah pola hidup tidak se-hat. Sedangkan mengonsumsi makanan berbahan pengawet, pewama, dan kandungan minyak goreng yang tidak segar adalah beberapa pemicunya. Kebiasaan merokok dan pola istirahat yang tidak normal juga akan mempertinggi faktor risiko terserang penyakit tersebut.

Tubuh kita memiliki ritme yang tetap dan rapi. Misalnya, detoxin (pembuangan zat beracun) pada sistem kelenjar getah bening terjadi pada pulul 21.00-23.00, dan membutuhkan kondisi tubuh yang santai dan rileks. Detoxin pada hati dilanjutkan pukul 23.00-01.00 dengan syarat dalam keadaan tidur pulas. Sedangkan detoxin pada empedu terjadi pukul 01.00-03.00, juga harus dalam keadaan tidur pulas. 

Jika ritme ini terganggu, maka terganggu pula sistem perawatan organ dalam tubuh kita. Sehingga beban kerja hati meningkat dan bisa berakibat matinya sel-sel hati yang selanjutnya berkem- bang menjadi sel kanker.
Kanker hati umumnya terdeteksi setelah keadaan sangat parah. Ketika kerusakan sel hati di bawah 80% tes fungsi hati akan tetap menunjukkan angka normal. Inilah yang membuat kanker hati lebih sering terlambat ditangani dan memiliki angka harapan hidup di bawah 50%.

 

7. Kanker Otak

Kanker otak termasuk jenis kanker yang sangat be- risiko tinggi. Pada dasamya terdapat berbagai jenis kanker otak, namun secara garis besar dibedakan menjadi dua berdasarkan lokasi tumbuhnya sel kanker.

Pertama, Tumor supratentorial, yaitu kanker yang tumbuh di atas tentorium pada otak besar. Dan kedua, tumor infratentoriol yaitu kanker yang tumbuh di bawah tentorium, yakni di otak kecil atau batang otak.
Pemicu tumbuhnya sel kanker otak antara lain adalah faktor genetis, pola konsumsi yang tidak sehat, radiasi, atau benturan kepala yang bisa memicu perkem- bangan sel abnormal.

Kanker otak terasa sangat menyiksa sebab ruang pertumbuhannya dibatasi oleh tengkorak kepala. Akibatnya pertumbuhan sel kanker akan menekan sel otak. Inilah mengapa penderita kanker otak sering mengeluhkan rasa sakit kepala yang hebat dan muntah-muntah tanpa sebab. Pada tahap lanjut, kanker otak bisa mengakibatkan gangguan penglihatan, keseimbangan, kelumpuhan, dan hilangnya kesadaran. 

Berbagai sistem operasi medis telah ditemukan dan terus dikembangkan untuk mengatasi kanker otak. Di antaranya adalah bedah microsurgery atau endoscopic surgery, radioterapi sinar X dan sinar gamma (radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa), serta kemoterapi (memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh) dan imunoterapi (meningkatkan antibodi dalam tubuh).

 

8. Kanker Rongga Mulut

Kanker rongga mulut merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi. Kanker ini menyerang jaringan lunak di dalam rongga mulut.Biasanya dimulai dengan infeksi ringan pada rongga mulut akibat kebersihan rongga mulut yang kurang terjaga, atau karena iritasi pada pemakaian gigi palsu atau perawatan gigi. Faktor pemicu berikutnya adalah pemakaian zat karsinogen (zat yang mengandung senyawa radikal bebas), misalnya dari rokok. Faktor lainnya adalah usia jenis kelamin, faktor genetis, dan sebagainya.

Kanker rongga mulut menyebar hanya ke bagian leher dan kepala, oleh karenanya sangat memiliki potensi keparahan tinggi jika terlambat dideteksi. Penanganan utama kanker rongga mulut adalah pembedahan dan penyinaran, sementara kemoterapi masih belum maksimal diterapkan pada penyakit ini.

 

9. Kanker Perut

Kanker perut adalah jenis kanker yang paling banyak ditemukan. Satu dari sepuluh penderita kanker adalah penderita kanker perut. Seperti halnya kanker lainnya, kanker perut juga tidak menunjukkan gejala awal yang berlebih. Gejala yang dirasakan hanya sedikit nyeri di bagian perut, mual, dan muntah seperti halnya penyakit mag biasa.

Kanker perut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Yang paling lazim adalah mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Sebagai contoh, kombinasi garam dan asam nitrat pada daging yang diawetkan, hal tersebut meningkatkan risiko terkena kanker perut 15% lebih tinggi dibanding orang yang tidak mengonsumsinya.

Hal yang agak menggembirakan kita adalah para peneliti di berb agai negara juga telah menemukan bahwa zat antioksidan pada teh hijau yang mampu menurunkan risiko kanker perut secara efektif.

 

10. Kanker Mata

Kanker mata disebnt juga Retinoblastoma. Kanker ini belum bisa diprediksi penyebabnya secara jelas. Banyak dugaan mengarah pada mutasi atau kelainan genetis. 

Banyak kasus kanker mata ditemukan pada anak-anak. Hal terpenting pada penanganan kanker mata ter- gantung pada pendeteksiannya. Iika penyakit ini bisa dideteksi sejak dini, maka penanganannya akan lebih mudah.

Beberapa ciri-ciri fisik yang perlu kita waspadai adalah adanya bercak putih pada bagian mata yang hitam, mata juling, mata menonjol, atau hola mata terlihat bengkak dan sebagainya.

Penanganan yang bisa dilakukan dalam mengatasi kanker mata adalah pembedahan, kemoterapi, dan penyinaran. Umumnya dilakukan kombinasi dua Cara pe- nanganan. Iika kondisi telah mencapai stadium lanjut, biasanya terpaksa dilakukan operasi pengangkatan hola mata.

 

11. Kanker Kulit

Terdapat 3 jenis Varian kanker kulit. Pertama, Kar- sinoma Sel Basal (KSB), yaitu jenis kanker kulit yang paling banyak ditemukan. Lebih sering menyerang kulit yang berwama cerah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa KSB lebih banyak disebabkan oleh radjasi ul- traviolet dari sinar matahari, radiasi sinar X, Iuka bakar, dan penurunan kekebalan tubuh.

Jenis kedua adalah Karsinoma Sel Skuamosa (KSS). KSS banyak ditemukan pada laki-laki berusia lanjut yang tinggal di daerah tropis. Kanker ini muncul berupa benjolan atau Iuka yang tak kunjung sembuh. Sel kanker KSS bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh. 

Para ahli menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan mengenai penyebab atau pemicu KSS dengan KSB.

Ketiga, Melanoma Maligna (MM). MM muncul sebagai sebuah benjolan kecil, atau bercak yang tidak berbeda dengan tahi lalat, namun biasanya terasa gatal dan jika digaruk mengeluarkan darah. Dibanding KSB dan KSS, MM relatif lebih berbahaya sebab ia dapat menyebar ke selnruh jaringan tubuh termasuk ke kelenjar limfa. 

Potensi kematian pada penderita MM cukup tinggi. MM tumbuh dari sel MeIanosit, yaitu sel kulit yang memberikan pigmen wama kulit. Penanganan MM biasanya dengan Cara operasi pengangkatan jaringan sel kanker hingga benar-benar tuntas.

 

12. Kanker Usus Besar

Jika Anda mengalami beberapa keluhan seperti rasa lelah dan sesak napas sewaktu bekerja, kepala pusing, pendarahan pada relctum, muncul tekanan pada rektum, kram lambung, tinja berdarah, lemas, wajah pucat, berat badan menurun drastis, muncul cairan di dalam rongga perut, dan pembesaran hati, maka segera konsultasikan hal tersebut kepada dokter ahli. 

Itulah beberapa gejala yang sering muncul pada kasus kanker usus besar. Memang gejala-gejala itu juga bisa dialami oleh kasus penyakit lain misalnya pendarahan lambung, namun harus tetap kita Waspadai.

Penyebab kanker usus besar bisa sangat bervariasi. Tetapi umumnya karena kontak antara usus dengan zat-zat beracun seperti logam berat dan gelombang elektro magnetik. 

Konsumsi yang tidak sehat juga berpeluang cukup besar sebagai penyebab kanker usus besar, misalnya, alkohol terutama bir, makanan yang mengandung Iemak jenuh dan asam lemak omega 6, daging sapi, daging kambing, dan sebagainya.

Penanganan kanker usus besar biasanya dengan cara memotong bagian usus yang terkena kanker, lalu menyambungnya kembali, Serta dikombinasikan dengan kemoterapi.

 

13. Kanker Kolon

Kanker ini hampir sama dengan kanker usus besar, hanya saja lokasinya ada di kolon, saluran pembuangan menuju ke anus. Gejala-gejalanya mirip dengan kanker usus besar, Vhanya saja pada tingkat lanjut penderita akan mengalami rasa sakit pada saat buang air besar.  

Cara paling ampuh untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mendeteksinya sejak dini. Penyakit ini sering menyerang orang pada usia di atas 50 tahun. 

Oleh karena itu, deteksi dini panting dilakukan pada usia menjelang 50 tahun melalui metode kolonskopi, yaitu pemotretan dengan kamera serat optik yang dimasukkan melalui dubur. Iika keluarga kita kebetulan memiliki riwayat kanker, maka pemeriksaan dini ini perlu kita lakukan sebeluni usia 50 tahun.

 

14. Kanker Darah (Leukemia)

Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sel darah. Hal ini terjadi pada sumsum tulang yang memproduksi sel darah. Ada 3 jenis sel darah yang diproduksi di sumsum tulang. Masing-masing adalah sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan sari makanan, sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi, dan keping darah untuk mengatasi proses pembekuan darah pada luka.

Pada leukemia, kelainan yang terjadi berupa produksi sel darah putih yang berlebihan sehingga menyumbat saluran sumsum tulang dan menghambat jalur suplai sel darah merah dan keping darah ke pembuluh. Hal tersebut mengakibatkan rasa sakit sebab sel darah putih menggumpal di dalam sumsum tulang. 

Selain itu, pasokan sel darah merah yang minim membuat pasokan oksigen ke seluruh tubuh juga minim dan pen- derita akan merasa sesak napas dan lemas. Gangguan pada pasokan keping darah juga akan membuat terjadinya pendarahan berupa munculnya bercak merah di bawah kulit.

Terdapat dua jenis leukemia, yaitu akut dan kronis. Pada penderita jenis akui, kematian bisa terjadi sangat cepat sejak munculnya gejala. Sedangkan pada leukemia kronis, penderita bisa bertahan hingga 1 tahun. Penyebab leukemia belum bisa dipastikan, namun para ahli menyimpulkan beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain adalah faktor kelainan genetis, radiasi, dan virus. Leukemia ini bisa menyerang seluruh usia.

 

15. Kanker Payudara

Inilah penyakit yang seringkali dianggap momok bagi para perempuan. Kanker payudara menduduki urutan pertama penyebab kematian perempuan ber- umur 40-55 tahun. Namun jika dihitung secara keseluruhan dari berbagai usia, kanker payudara menduduki urutan kedua setelah kanker paru-paru sebagai penyebab kematian kaum perempuan.

Payudara tersusun dari dua jenis jaringan, yaitu jaringan penopang (stromal) dan jaringan kelenjar (glandular). Iaringan penopang terdiri dari jaringan lemak dan serat konektif. Sedangkan jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu dan saluran susu. Selain kedua jaringan utama tersebut, payudara juga memiliki jaringan limfatik, yaitu susunan kelenjar limfa yang bertugas menjaga kebersihan dari racun dan zat-zat yang mengganggu.

Kanker payudara bisa menyerang hampir semua jaringan utama payudara. Berdasarkan sifat penyebarannya, terdapat dua jenis kasus kanker payudara, yaitu invasif (menyebar) dan noninvasif (tidak menyebar). 

Kanker invasif muncul di kelenjar susu dan menyerang jaringan lemak serta jaringan konektif. Kanker ini bisa saja menyebar ke organ tubuh lain karena pengaruh aliran darah dan jalur kelenjar limfa. Sedangkan jenis non- invasif hanya menyerang saluran susu dan tidak menyerang jaringan lemak.

 

16. Kanker Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada, memiliki peran utama dalam proses pemapasan. Paru-paru adalah tempat terjadinya pengangkutan oksigen oleh hemoglobin dan penukaran CO2 untuk dikembalikan ke alam bebas melalui hidung.

Kanker paru-paru umumnya bermula dari bronkitis (radang cabang tenggorok). Dan penelitian menunjukkan 90% kasus pada laki-laki dan 70% pada perempuan disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lainnya adalah polusi udara seperti kita berada di kawasan industri dan jahn” lalu lintas dalam Waktu bertahun-tahun.

Gejala yang muncul pada penderita kanker paru-paru adalah batuk terus-menerus, dahak berdarah, pusing hebat, mual, nyeri tulang, dan kehilangan selera makan. Ada juga yang disertai pembengkakan pada Wajah dan leher. Hanya saja, gejala ini akan muncul ketika keadaan penderita sudah cukup parah.

Masa perkembangan sel kanker paru-paru mencapai 10-15 tahun, pada vyaktu tersebut sel kanker sudah muncul namun belum menunjukkan gejala. Hal semacam ini sering tidak diperhatikan oleh masyarakat, terutama perokok, sehingga jarang sekali ada deteksi dini kanker paru-paru. 

Bagi para perokok, hampir tidak ada jalan lain yang menjamin perlindungan terhadap paru-paru mereka bila sudah terserang kanker ini. Salah satu yang dapat mereka lakukan adalah mengonsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan, seperti vitamin A, C, dan E. Zat-zat tersebut terdapat pada tempe, tahu, oncom, dan buah-buahan segar. Antioksidan yang sangat kuat melebihi vitamin C adalah biojlavonoid pada teh hijau.

 

17. Kanker Tulang

Sel pembentuk tulang juga tak luput dari kemungkinan kelainan menuju tumor ganas atau kanker. Bahkan, meski terjadi di tulang kaki sekalipun, risiko kematian tetap saja mengancam dengan angka yang tinggi. Tulang yang mengalami perkembangan abnormal menuju sel kanker akan melemah dan dapat mengakibatkan patah tulang atau fraktur (retak dan rapuh).

Gejala umum dari kanker tulang adalah demam menggigil, keringat deras pada malam hari, dan rasa nyeri yang hebat.

Kanker tulang bervariasi dan diberi istilah berbeda sesuai tempat terjangkitnya. Pada kondisi yang ganas, kanker tulang dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh, bahkan menuju paru-paru. Inilah yang menyebabkan kanker tulang tetap berpotensi memicu kematian.

 

Apa Saja Penyebab Kanker?

Sel kanker adalah sel tubuh di bagian manapun yang mengalami kelainan kontrol pada informasi genetis inti sel. Kelainan ini merusak mekanisme atau pola pro- sedur pembelahan sel dalam hal regenerasi yang berakibat sel membelah diri secara tidak terkontrol dan terus-menerus. 

Apa sebenamya yang menjadi faktor kesalahan atau kerusakan informasi gen tersebut? Para ahli selama berpuluh-puluh tahun telah menyelidiki penyebab atau faktor-faktor pendukung munculnya sel kanker. Pada dasarnya faktor pemicu sel kanker bisa digolongkan menjadi sembilan faktor (Satmoko, 2009).
 

1. Faktor Genetis dan Keturunan

Perkembangan sel kanker dipicu oleh kelainan informasi gen yang mengontrol penggandaan atau regenerasi sel. Ada kemungkinan kerusakan ini terbawa pada anak jika orangtuanya memilikinya. Seseorang yang keluarganya memiliki riwayat kanker, Inemiliki peluang 2-3 kali lebih besar untuk juga mengidap kanker. Kasus semacam ini terdapat misalnya pada kanker payudara dan kanker rahim.
Faktor genetis ini juga meliputi faktor genetis ras. Misalnya saja, kanker prostat memiliki oatatan kasus yang tinggi pada pria kulit hitam, dan catatan kasus terendah pada pria-pria Iepang.
 

2. Faktor Kelainan Kromosom

Kelainan kromosom bawaan juga mengakibatkan penderitanya rentan terhadap kanker. Misalnya pada penderita syndroma down, yaitu orang yang memiliki jumlah kromosom ganjil, dia mempunyai kemungkinan menderita leukemia akut hingga 10-20 kali lebih besar daripada seseorang dengan kromosom normal.

 

3. Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan tertentu dapat memicu perubahan pada sel-sel tubuh yang selanjutnya dapat berkembang menjadi tumor dan kanker. 

Dia antara contohnya adalah radiasi ultraviolet dari sinar matahari, radiasi ionisasi pembangkit listrik tenaga nuklir, dan radiasledakan bom atom. Radiasi-radiasi tersebut dapat memicu munculnya sel kanker pada kulit. Para pekerja tambang uranium juga niemiliki kemungkinan hingga 10 kali lebih besar untuk mengidap kanker paru-paru.
 

4. Faktor Konsumsi Makanan

Faktor perilaku konsumsi makanan ini akan menjadi daftar penyebab kanker yang sangat panjang mengingat perkembangan bisnis industri makanan dan perkembangan kemapanan ekonomi manusia selalu memengaruhi perilaku makannya. 

Sementara itu, makanan yang lezat belum tentu memiliki korelasi linier dengan makanan sehat. Banyak sekali jenis makanan yang Cara mengolahnya tidak sehat, dan dapat memicu tumbuhnya sel kanker.

Prof. Dr. Li Peiwen, ahli kanker dan obat tradisional senior Cina mengatakan bahwa orang Indonesia memiliki potensi terserang kanker lebih besar daripada orang Cina, dikarenakan perilaku masyarakat Indonesia yang gemar makan gorengan. 

Minyak goreng mengandung spesimen zat karsinogenik yang akan meningkat tingkat bahayanya dalam keadaan dingin, atau ketika gorengan yang sudah basi digoreng kembali. 

Bermacam makanan instan, daging awetan, daging asap, sate, dan daging panggang, adalah beberapa makanan yang dapat menyebabkan kanker usus, kanker perut, dan kanker hati.

Perilaku buruk yang juga sering dilakukan orang adalah merokok dan mengonsumsi akohol. Zat radikal bebas pada tembakau memiliki peran sebagai pemicu kelainan sel pada hampir seluruh jenis kanker. Alkohol juga menjadi salah satu faktor yang berperan menyebabkan kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker perut.

 

5. Faktor Bahan Kimia

Penggunaan berbagai bahan kimia nonorganic juga bisa menjadi penyebab munculnya kasus kanker tertentu. Misalnya, penggunaan asbes,udara yang ber- campur uap aceton pada bahan cat, dan sebagainya. Bahkan, hasil penelitian mutakhir menyebutkan bahwa bahan dioxin, yaitu serat sintetis yang digunakan pada pembalut adalah jenis bahan yang bisa memicu infeksi dan kelainan sel yang berujung pada kanker serviks (rahim) dan variannya.
 

6. Faktor Geografis

Faktor risiko yang satu ini sebenarnya mencakup hal-hal yang sangat luas. Bahkan jika dikaji secara mendalam, bisa jadi akan merujuk kepada faktor-faktor lain seperti, perilaku konsumsi makanan, lingkungan, Zat kimia, dan berbagai kebiasaan masyarakat iainnya. Namun berkenaan dengan geografis ini terdapat beberapa fakta unik yang ditemukan melalui berbagai penelitian para ahli. 

Salah satunya adalah seperti di sebutkan oleh Li Peiwen, bahwa orang Indonesia lebih berpotensi terserang kanker perut, usus besar, hati, dan kolon dibanding orang Cina. Iumlah penderita kanker payudara dan kanker usus besar di Iepang juga relatif lebih sedikit dibanding Amerika. 

Namun pada orang keturunan Iepang yang tinggal di Amerika, angkanya tetap tinggi sebagaimana halnya warga asli Amerika. Sebaliknya, angka kanker Iambung di Iepang sangat tinggi, tetapi pada orang keturunan Iepang yang lahir di Amerika, hitungan ini tidak sesuai.
 

7. Faktor Gangguan Virus

Virus ditemukan sebagai penyebab utama pada beberapa jenis kanker. Sebagai contoh, Human Papilloma Virus (HPV) yang menyebabkan tumbuhnya kutil pada area genital perempuan, virus tersebut adalah bibit yang kemudian berkembang menjadi kanker serviks (rahim). Virus Hepatitis dikenal sebagai penyebab kanker hati yang mematikan. Bahkan, virus HIV yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh (AIDS) pada akhirnya dapat memicu kanker, terutama kanker kulit yang dapat menyebar ke berbagai jaringan tubuh lainnya.
 

8. Faktor Infeksi

Faktor infeksi juga menjadi salah satu pemicu kanker. Contohnya pada kasus kanker kandung kemih, uniumnya diawali dengan infeksi menahun yang disebabkan oleh parasit Schistosoma. Kemudian terjadi iritasi dan berlanjut infeksi pada jaringan lunak di rongga mulut dan tenggorokan. Kondisi tersebut akhimya dapat menye- babkan kanker. 

 

9. Faktor Hormon

Hormon, suatu zat yang dihasilkan tubuh sebagai mekanisme pengontrol kinerja tubuh juga dapat menye- babkan kanker pada kondisi berlebih. Salah satu penyebab kanker adalah peningkatan hormon. Penggunaan hormon buatan untuk membantu aktivitas seksual juga dapat menimbulkan potensi kanker payudara, rahim, prostat, dan kanker indung telur.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Fakta Penyakit Kanker "

Posting Komentar