Penghambat Atau Pemicu Kanker Payudara

Penghambat Atau Pemicu Kanker Payudara

Peran Hormon “Laki-laki” dalam Sistem Hormonal Perempuan


ANDROGEN (PENGHAMBAT/PEMICU KANKER PAYUDARA) adalah sebuah kelas dalam hormon yang di dalamnya terrnasuk androstenedion, testosteron, dan dhidrotestosteron (DHT). Meskipun dehidroepiandrosteron (DHEA) sebenarnya bukan merupakan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara), namun dalam tubuh seorang perempuan dapat diubah menjadi androstenedion dan testosteron dengan cepat. 

Androgen(penghambat/pemicu kanker payudara) pada umumnya dianggap sebagai hormon laki-laki, karena dapat menimbulkan efek-efek maskulinisasi, namun hormon tersebut juga memainkan peran penting dalam kesehatan perempuan. 

Perempuan menghasilkan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan laki-laki, maka mereka pada umumnya tidak memiliki sifat-sifat maskulin seperti kebotakan, kumis di bagian wajah, atau suara berat. Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) menimbulkan banyak efek-efek postitif pada tubuh seorang perempuan.

Dari seluruh androgen(penghambat/pemicu kanker payudara) yang dihasilkan dalam tubuh seorang perempuan sekitar setengahnya dibuat di kelenjar adrenal dan setengahnya lagi di ovarium. Saat seorang perempuan menjalani histerektomi total (baik uterus maupun ovarium), tingkat testosteron dan DHEA-nya biasanya jatuh menjadi setengah dari keadaan normal. 

Seperti halnya progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara), androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) juga merupakan hormon paling tidak diindahkan setelah diadakannya histerektomi total.

Kebanyakan perempuan hanya diberikan estrogen tanpa penyeimbang meskipun terdapat gejala-gejala dominasi estrogen serta gejala-gejala defisiensi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) jelas. 

Gejala-gejala rendahnya adrogen paling umum setelah diangkatnya ovarium adalah libido rendah, depresi, ingatan lemah, keropos tulang, kekeringan vagina, serta kesulitan menahan buang air kecil.

Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) juga amat penting bagi kesehatan kulit. Sel-sel milik kulit (dennis), folikel rambut, dan kelenjar-kelenjar sebaceous (kelenjar penghasil minyak yang melubrikasi kulit) mengandung tingkat reseptor androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) tinggi. 

Saat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) terikat pada reseptor-reseptor tersebut, ini akan rnerangsang sel-sel kulit untuk membelah diri dan menebal, rambut menjadi lebih tebal, dan minyak pun lebih banyak dihasilkan. 

Laki-laki menghasilkan lebih banyak androgen (penghambat/pemicu kanker payudara), maka mereka memiliki kulit lebih tebal, memiliki bulu lebih banyak di bagian wajah serta tubuh, dan lebih mudah berjerawat. 

Perempuan yang menderita polycystic ovary syndrome (PCOS) menghasilkan mandrogen (penghambat/pemicu kanker payudara) berlebihan dan memiliki lebih banyak bulu di bagian muka dan tubuh, jerawat, serta kulit berminyak. Para perempuan ini biasanya memiliki massa otot lebih besar, juga lebih kuat.

Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) memiliki banyak konjugan, atau subkategori, yang merupakan perantara dalam proses menuju menjadi sebuah hormon steroid besar, dan meskipun tidak melakukan tindakan langsung terhadap sel, namun konjugan-konjugan tersebut bersirkulasi dalam darah dalam jumlah lebih tinggi dibanding testosteron. 

Konjugan-konjugan tersebut merupakan salah satu dari banyak sistem dalam tubuh yang dirancang untuk mempertahankan keseimbangan hormon-hormon steroid. Banyak androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) terkonjugasi dalam hati, maka fungsi hati yang rusak (antara lain disebabkan karena mengonsumsi obat tak bebas dalam jumlah banyak) dapat menyebabkan ketidakseimbangan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara).

Enzim-enzim (disebut sebagai aromatase) ada dalam jaringan-jaringan lemak dapat mengubah androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) menjadi estrogen. Inilah sebabnya mengapa perempuan dengan lemak lebih banyak memiliki tingkat estrogen lebih banyak bahkan setelah menopause, saat ovarium menurunkan tingkat penghasilan estrogennya. 

Ini pula sebab mengapa banyak perempuan Barat memiliki estrogen dalam jumlah lebih banyak meskipun telah mengalami menopause mereka memiliki jumlah sel lemak lebih dari cukup untuk menghasilkan hormon tersebut. Pengubahan androstenedion menjadi estrogen dalam sel-sel payudara adalah bagian penting dari teka-teki kanker payudara, dan sebentar lagi kami akan menjelaskan alasannya. 

Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) penting bagi perempuan sebagai perantara dalam produksi estrogen. Dengan kata lain, tubuh perempuan memproduksi kolesterol, diubah menjadi pregnenolon, kemudian akan diubah menjadi DHEA dan progesteron (hormon pencegah kanker payudara), kemudian diubah lagi menjadi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara), dan kemudian diubah menjadi estrogen. 

Estrogen terletak di bagian paling bawah aliran hormon steroid, dan inilah sebabnya keseimbangan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) penting bagi keseimbangan estrogen.

Bila sesuatu secara biokimiawi mengganggu pengubahan androstenedion menjadi estrogen, akibatnya mungkin akan timbul gejala-gejala kelebihan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara), seperti pertumbuhan bulu di muka, rontoknya rambut di kulit kepala, serta jerawat. Gejala-gejala ini, seperti yang telah kami katakan sebelumnya, juga terlihat sebagai gejala sindrom ovarium polisistik.

Efek-efek androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) dimulai dari rahim. Semua janin mengawali hidupnya secara morfologis sebagai perempuan bila sebuah kromosom mengirimkan perintah untuk membuat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara), perkembangan Psiologi laki-laki pun dimulai.
Nantinya akan terdapat dua fase produksi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) pada anak laki-laki: adrenache, saat adrenal mulai melakukan produksi DHEA, serta pubertas, saat testis mereka mulai menghasilkan testosteron. 

Anak laki-laki dan perempuan memulai proses adrenache kira-kira pada saat sama. Anak laki-laki menghasilkan DHEA dengan jumlah sedikit lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Saat pubertas, buah zakar anak laki-laki mulai menghasilkan lebih banyak testosteron dan DHT, sementara ovarium anak perempuan memulai produksi estrogen dan progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) yang tersiklus. 

Tingkat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) lebih tinggi yang dihasilkan oleh anak Iaki-laki akan mendukung tumbuhnya bulu di bagian wajah dan tubuh yang merupakan karakteristik laki-laki, penebalan kumis, penambahan otot, serta memberatnya suara.

Pada anak perempuan, estrogen meredam ekspresi reseptor androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) pada kulit, folikel rambut juga kelenjar sebaseus, hingga menghindari terjadi ekspresi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) yang umumnya terjadi pada anak laki-laki saat menjalani pubertas. 

Progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) yang dihasilkan oleh ovarium juga memainkan peran penting dalam menghambat pertumbuhan bulu di bagian wajah secara berlebihan serta timbulnya jerawat pada anak perempuan dengan cara menghentikan pengolahan testosteron menjadi DHT (dihidrotestosteron, merupakan wujud androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) alami paling kuat). 

Testosteron harus diubah menjadi DHT secara langsung dalam sel-sel kulit, folikel rambut, atau kelenjar sebaseus sebelum testosteron tersebut dapat mengaktivasikan reseptor androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) dalam sel-sel tersebut. 

Pengubahan testosteron menj adi DHT hanya dilakukan oleh enzim 5-ot reduktase. Progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) menempati lokasi pengikatan testosteron 5-ot reduktase, hingga mencegah terjadinya pengikatan testosterone dan pengubahan hormon tersebut menjadi DHT yang sifatnya lebih kuat.

Perempuan muda yang menderita sindrom polycystic ovary (kista-kista di ovarium) berovulasi lebih jarang serta mengalami siklus menstruasi tidak teratur, dan alih-alih menghasilkan estrogen dan progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara), ovarium mereka menghasilkan testosteron dalam tingkat yang sering kali setara dengan yang dihasilkan pada anak laki-laki. 

Mereka juga mengalami efek-efek androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) serupa dengan remaja laki-laki pertumbuhan bulu pada wajah serta tubuh dalam pola khas laki-laki, jerawat, kulit berminyak, masa otot lebih banyak, pinggang yang lebih lebar dan pinggul yang lebih kecil. 

Perempuan penderita PCOS juga cenderung memiliki tingkat insulin tinggi, dapat mendorong penumpukan sel dalam jaringan payudara hingga mengarah pada kanker payudara. Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) memilki efek-efek anabolik, menyebabkan pertumbuhan otot, tulang, serta organ-organ tubuh. 

Makin banyak massa otot Anda miliki, baik bagi laki-laki maupun perempuan, makin banyak pula androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) dihasilkan tubuh Anda dan sebaliknya makin banyak androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) dihasilkan oleh tubuh Anda, maka makin banyak pula massa otot Anda. 

Inilah sebab mengapa para atlet professional, baik lelaki maupun perempuan, mengonsumsi hormon androgen (penghambat/pemicu kanker payudara), karena dalam kebanyakan bidang olahraga, lebih banyak massa otot lebih baik pula hasilnya.

Perempuan yang mengalami gejala dominasi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) seperti kerontokan rambut, pertumbuhan bulu lebih tebal di atas bibir, serta perut menonjol, mungkin tengah mengalami kekurangan enzim maupun enzim kofaktor (biasanya vitamin dan mineral) yang diperlukan untuk dapat mengubah androstenedion menjadi estrogen. 

Dominasi estrogen juga dapat disebabkan terlalu banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat olahan, yang akan menaikkan tingkat insulin secara drastis. Hal ini sudah umum terjadi pada remaja perempuan.

DHEA

DHEA adalah hormon steroid seperti halnya estrogen dan progesteron(hormon pencegah kanker/kanker payudara). Hormon ini dibuat dalam kelenjar adrenal, dengan menghasilkan lebih dari 150 hormon.
Estrogen dan testosteron dibuat di seluruh bagian tubuh dengan bahan utama DHEA, juga progesteron(hormon pencegah kanker/kanker payudara) dalam kadar lebih sedikit. Jumlah DHEA yang dihasilkan dalam tubuh kita lebih tinggi dibandingkan hormon steroid lainya.

Sembilan puluh lima persen DHEA dalam tubuh bersirkulasi dalam darah dalam keadaan tergabung dengan molekul-molekul sulfur (DHEAS), yang bertindak sebagai persediaan dan dapat diubah kembali dengan mudah menjadi bentuk aktif DHEAS adalah sumber utama pendahulu androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) bagi testosteron, namun juga memiliki peran penting dalam mempertahankan sistem pertahanan tubuh yang sehat, terlepas dari perannya sebagai pendahulu androgen(penghambat/pemicu kanker payudara). 

Kita tahu bahwa DHEA penting untuk mempertahankan kesehatan, namun kita belum memiliki pemahaman lengkap tentang tindakan-tindakannya secara spesitik. 

Antara usia 20 hingga 25 tahun, produksi DHEA akan meningkat. Laki-laki menghasilkan DHEA lebih banyak dibanding perempuan, namun setelah usia 25 tahun keduanya akan menghasilkan sekitar 2 persen lebih sedikit tiap tahun, dibanding tahun sebelumnya. 

Saat perempuan mencapai usia pertengahan 40-an hingga akhir, tingkat DHEA bisa menjadi amat rendah, terutama pada individu-individu yang adrenalnya telah terkuras akibat stres.

Munculnya penyakit-penyakit seperti kanker/kanker payudara, penyakit jantung, alergi, dan diabetes, bersama dengan penyakit-penyakit autoimun, berkorelasi dengan penurunan tingkat DHEA yang bertahap tersebut. 

Kita belum mengetahui apakah ini berarti tingkat DHEA lebih rendah memiliki peran kausal dalam terjadinya penyakit-penyakit tersebut salah satunya kanker/kanker payudara, atau apakah tingkat DHEA yang lebih rendah adalah biomarker untuk penuaan, seperti halnya uban dan rabun jauh-dekat. 

Kita memang tahu bahwa pada orang berusia lanjut, tingkat DHEA tinggi berarti kesehatan lebih baik dan usia lebih panjang. Saat orang dengan tingkat DHEA rendah diberikan suplemen, orang tersebut cenderung untuk mengalami curahan energi, fungsi imun, pencernaan, kemampuan beradaptasi terhadap stres, rasa senang, serta dorongan seks yang signifikan. Banyak yang beranggapan bahwa penggantian DHEA benar-benar dapat membuat usia kronologis mereka menjadi lebih muda. 

Ada pula bukti bahwa jika tingkat DHEA cukup dapat membantu melindungi dari osteoporosis, kemungkinan besar karena perubahannya menjadi estrogen dan androgen(penghambat/pemicu kanker payudara), di mana keduanya penting bagi tulang kuat.

Sebelum mengonsumsi suplemen DHEA, peitama-tama Anda harus memeriksa tingkat DHEA (atau DHEAS) serta kortisol. Bila kortisol rendah, maka pemberian suplemen DHEA mungkin tak akan terlalu efektif dan dapat memperparah gula darah rendah (hypoglycemia, disebabkan oleh kortisol rendah). 

Bila ini terjadi, Anda harus mempertimbangkan untuk mengubah gaya hidup (lebih banyak tidur, juga tawa, lebih sedikit stres), pola makan lebih baik (lebih banyak protein, lebih sedikit gula), suplemen (terutama vitamin C dan B, atau asam pantotenik), serta tanaman obat (seperti licorice), kesemuanya membantu adrenal menghasilkan lebih banyak koltisol. 

Bila kortisol Anda normal, Anda berusia lebih dari 40 tahun, dan tertarik akan kemungkinan mengonsumsi suplemen DHEA, maka mintalah dokter untuk melakukan tes darah atau air liur untuk menguktur tingkat DHEAS (Wujud DHEA yang terikat sulfur). 

Rentang normal dalam darah bagi perempuan berusia 40 sampai 50 tahun adalah 400 hingga 2,500 ng/ml; bagi perempuan berusia lebih dari 50 tahun, kadarnya akan menurun menjadi 200 hingga 1,500 ng/ml. 

Rentang- rentang di atas cukup besar. Bila Anda termasuk dalam bagian lebih rendah lagi dibanding itu, sering merasa lelah, dan Anda telah berusaha menyeimbangkan hormon lain, serta menyeimbangkan pola makan dan tingkat stres, mungkin Anda dapat mencoba DHEA. Anda dapat mencoba menggunakan 5 hingga 10 mg DHEA per hari. 

Jangan membeli produk-produk yang menyatakan dirinya sebagai “pendahulu DHEA” , termasuk krim dan pil yum liar, karena tubuh Anda tak dapat melakukan perubahan-perubahan tersebut. 

Peringatan: Kelebihan DHEA dapat menimbulkan efek-efek kemaskulinan pada perempuan, dan juga dapat menimbulkan efek yang bertolak belakang dengan saat kadarnya terlalu rendah-meningkatkan risiko kanker/kanker payudara, diabetes serta penyakit jantung. Ini lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. 

Bila Anda mulai melihat perubahan-perubahan seperti jerawat, kerontokan rambut, atau pertumbuhan bulu di bagian muka, maka kurangi dosisnya menjadi 5 mg, konsumsi beberapa hari sekali, atau hentikan pemakaian sama sekali. 

Efek-efek samping ini dapat dimundurkan dengan penurunan dosis atau penghentian pemakaian DHEA. Periksa tingkat DHEA Anda secara rutin selama pemakaian. 

Testosteron

Perempuan menghasilkan sekitar sepuluh kali lebih sedikit testosteron dibanding laki-laki. Kelenjar adrenal dan ovarium bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat testosteron secara cukup pada perempuan. 

Testosteron akan turun secara bertahap seiring bertambahnya usia, dengan penurunan paling drastis sekitar masa menopause. Tingkat testosteron perempuan perimenopause jumlahnya cenderung setengah dari jumlah perempuan pada usia awal 20-an. 

Namun, setelah menopause ovarium terus menghasilkan testosteron serta androstenedion. Testosteron adalah salah satu hormon dengan tugas mempertahankan libido, atau dorongan seksual pada perempuan. Tingkat testosteron menurun pada sekitar masa menopause mungkin akan berbuntut pada libido yang menurun, meskipun kuranganya dorongan seksual lebih umum disebabkan oleh dominasi estrogen dan defisiensi tiroid yang terkait. 

Penelitian-penelitian tentang penggantian hormon pada perempuan telah menunjukkan bahwa penambahan testosteron alami dalam dosis rendah terkadang dapat meningkatkan efek-efek positif hormon lain dan mengembalikan libido, Di sisi lain, dalam banyak kasus, saat ovarium mulai lesu aktivitasnya, seorang perempuan akan mulai menunjukkan gejala untuk cenderung mengalami dominasi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) (hormon laki-laki) alih-alih dominasi estrogen. Testosteron akan mendukung proses ini.

Produksi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) lebih tinggi dapat terjadi pada sebagian perempuan yang mengalami menopause akibat peningkatan produksi dilakukan oleh stroma ovarium. 

Folikel-folikel ovarium tak lagi menghasilkan estrogen dan progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) secara tersiklus, dan stroma ovarium mulai menghasilkan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) sebagai respons terhadap meningginya tingkat LH yang terjadi saat menopause. 

Bulu di bagian muka dan kebotakan khas laki-laki merupakan tanda pergeseran tersebut. Ini dapat terjadi pula pada perempuan yang mengalami dominasi estrogen dan belum mengalami menopause, karena pembersihan estrogen dari dalam tubuh sebagian dikendalikan oleh keseimbangan antara estrogen serta progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara). 

Estrogen yang berlebihan akan menurunkan pembersihan testosteron, dan progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) alami akan meningkatkannya. (Ini disebabkan progestreron meredam SHBG yang dipicu oleh estrogen.

Akan meningkatkan persediaan testosteron dalam tubuh, namun juga memundurkan perubahan- perubahan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara)ik, karena akan menghambat perubahan testosteron menjadi DHT yang lebih kuat, melalui penghambatan 5-(alfa) reduktase).

Bila Anda telah menggunakan krim progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) setidaknya selama enam bulan dan masih memiliki libido rendah, periksa tingkat testosteron dan DHEA Anda untuk melihat apakah masalah tersebut disebabkan oleh tingkat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) rendah, karena masalah ini sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal lainnya, seperti tingkat tiroid rendah, atau tingginya tingkat hormon stres, seperti kortisol. 

Dalam pengetesan air liur, Dr. Zava telah melihat banyak kasus di mana perempuan memiliki tingkat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) normal atau tinggi, dan libido rendah. Perempuan ini biasanya memiliki masalah-masalah lain seperti stres dan gejala-gejala tiroid rendah serta disebabkan oleh dominasi estrogen. 

Estrogen berlebihan atau terapi penggantian progesteron(hormon pencegah kanker/kanker payudara) alami berlebihan, juga dapat meredam libido bila Anda mengonsumsi hormon ini, periksa tingkat estradiol dan progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) Anda untuk memastikan Anda tidak mengonsumsinya terlalu banyak.

Bila Anda telah menyeimbangkan hormon lain dan masih mengalami libido rendah (dan Anda berpendapat bahwa ini merupakan masalah tisik dan bukannya masalah emosional atau psikologis), maka cobalah memakai progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) alami dalam jumlah yang amat kecil. 

Progesteron (hormon pencegah kanker/kanker payudara) tersebut mudah didapat dalam bentuk krim dari ahli farmasi yang membuat campurannya sebagian pusat farmasi mandiri tengah membuat lozenge (permen obat) testosteron, karena bentuk tersebut mudah diserap melalui membran mukosa di mulut. 

Dosis optimal biasanya berkisar 0.5 hingga 2 mg di pagi hari. Bila Anda mulai merasakan gejala-gejala androgen(penghambat/pemicu kanker payudara)ik, kurangi dosisnya, kurangi trekuensi pemakaiannya, atau hentikan pemakaiannya sementara.

Testosteron hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Bila Anda tertarik, bicaralah dengan dokter. Pastikanlah bahwa Anda hanya menggunakan yang alami. Bahan sintetis seperti methylzestosterone sifatnya kuat dan dapat memberikan efek-efek samping yang tak menyenangkan.

Androstenedion

Hormon steroid ini merupakan pendahulu testosteron dan estrogen, dan secara teoretis dapat bertindak sebagai pendahulu DHEA. 

Hormon ini disekresikan dari adrenal dan ovarium menuju aliran darah, dan memiliki tugas-tugasnya tersendiri yang harus diselesaikan sebelum dapat diubah menjadi hormon lain. Pada perempuan yang berusia lanjut, androstenedion bergerak dari ovarium menuju sel lemak, di mana mhonnon tersebut akan diubah menjadi estrogen.

Androstenedion merupakan suplemen yang populer di kalangan binaragawan dan binaragawati, untuk meningkatkan testosteron mereka, hingga menambah massa otot dan menurunkan jangka waktu yang diperlukan untuk pulih dari kegiatan olahraga berat. 

Banyak efek positif testosteron suplemen-tennasuk peningkatan energi, libido, dan rasa nyaman-konon juga disebabkan oleh androstenedion, dan ini dikarenakan perubahannya menjadi testosteron.

Androstenedion mungkin juga berpengaruh dalam memper- tahankan kekuatan tulang, karena perubahannya menjadi testosteron, yang akan membantu membangun otot dan tulang, dan menjadi estradiol, yang membantu memperlambat keropos tulang.

Bila Anda memiliki gejala-gej ala kekurangan testosteron namun belum siap mencoba mengonsumsi testosteron, mungkin dapat digantikan oleh androstenedion. Androstenedion tersedia di toko-toko makanan sehat dalam bentuk oral dan krim. 

Dosis oral biasanya berkisar sekitar 50 hingga 100 mg. Krim-krim topikal mengandung androstenedion lebih sedikit (10 hingga 20 mg) namun, menurut Dr. Zava, bentuk ini menghasilkan testosteron dalam air liur yang jauh lebih banyak dibanding produk oral. 

Cara tubuh Anda menggunakan androstenedion tergantung pada metabolisme Anda sendiri. Androstenedion akan mengalir melalui jalur androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) dan estrogen, dan seberapa banyak yang akan dihasilkan dalam kedua bentuk tersebut tergantung pada metabolisme Anda, dan, hingga tahap tertentu, pada pola makan serta kandungan lemak tubuh Anda. Makin banyak lemak tubuh Anda, makin besar kemungkinan androstenedion akan diubah menjadi estrogen oleh enzim-enzim aromatase yang ada dalam jaringan lemak. 

Makin sering Anda berolahraga dan lebih banyak makanan atau suplemen yang mengandung penghambat aromatase alami (seperti isoflavon kedelai dan chrysin) yang Anda konsumsi, maka makin besar kemungkinan androstenedion tersebut akan mengalir melalui jalur androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) (testosteron). 

Sebagian produk androstenedion topikal mengandung sedikit progesteron(hormon pencegah kanker/kanker payudara) alami, yang merupakan penghambat aromatase alami.

Bila Anda memutuskan untuk mencoba androstenedion, gunakanlah dosis oral yang amat kecil, tak lebih dari 50 mg dua kali seminggu (atau dosis topikal, tak lebih dari 10 mg per hari), untuk melihat apakah energi, libido, dan mood Anda membaik. 

Lagi-lagi, hormon androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) atau laki-laki ini bisa bersifat amat kuat, dan dapat meningkatkan kadar estrogen, maka harus digunakan secara hati- hati. 

Tes air liur untuk mengetahui kadar testosteron dan estradiol setelah pemberian suplemen androstenedion selama beberapa minggu akan membantu Anda menentukan ke mana arah androstenedion tersebut.
Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) Ovarium dan Kanker Payudara

Penelitian-penelitian klinis telah menunjukkan bahwa androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) berlebihan yang dibuat oleh ovarium berhubungan dengan peningkatan angka kanker payudara. 

Ini berasal dari penelitian klinis yang menunjukkan bahwa pasien kanker payudara, dan perempuan dengan risiko tinggi terkena kanker payudara, memiliki tingkat testosteron dan androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) yang lebih tinggi dalam air seni mereka. 

Produksi androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) oleh ovarium berkaitan erat dengan sindrom anovulatori kronis (saat perempuan tidak berovulasi dalam siklus menstruasinya) serta rendahnya produksi progesteron (hormon pencegah kanker payudara) yang mengikutinya. 

Seluruh penelitian yang menemukan tingkat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) yang meninggi pada perempuan yang menderita kanker payudara juga melaporkan banyaknya siklus anovulatori, atau produksi progesteron (hormon pencegah kanker payudara) yang rendah oleh ovarium. 

Namun, banyak hal yang tidak bersifat sederhana dalam biokimia, dan asosiasi ini tidak berarti bahwa androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) menyebabkan atau mendukung kanker payudara, justru sebaliknya. 

Para ilmuwan menyebut hal ini sebagai epiphenomenon, yang berarti bahwa androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) yang tinggi di ko-asosiasikan dengan kanker payudara, tapi tidak dihubungkan dengan penyebabnya. 

Justru, kadar androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) yang tinggi mungkin merupakan usaha tubuh manusia untuk memperbaiki ketidak seimbangan hormonal yang disebabkan oleh dominasi estrogen dan kekurangan progesteron (hormon pencegah kanker payudara).

Androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) menghambat pertumbuhan jaringan payudara normal, dan telah terbukti benar-benar mengurangi kanker payudara dalam penelitian-penelitian eksperimental terhadap sel kanker payudara manusia serta dalam terapi penggantian androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) pada perempuan pascamenopause.

Pada perempuan pascamenopause yang kadar androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) tingginya diasosiasikan dengan peningkatan risiko kanker payudara, tingkat hormon perangsang folikel mereka biasanya meningkat. 

FSH meningkatkan aktivitas aromatase pada sebagian jaringan payudara, yang kemudian mengubah androgen( penghambat/pemicu kanker payudara) androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) ovarium seperti androstenedion menjadi estrogen. 

Maka, dapat disimpulkan bahwa perempuan pramenopause yang memiliki ovarium polisistik, siklus anovulaton, serta tingkat androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) tinggi yang mengikutinya, mungkin memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara akibat produksi estrogen lokal dalam jaringan payudara dari androgen (penghambat/pemicu kanker payudara) yang dihasilkan oleh ovarium.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Penghambat Atau Pemicu Kanker Payudara"

Posting Komentar